NEW DELHI - Setelah kecelakaan yang melibatkan tiga kereta dan menewaskan lebih dari 230 orang di Odisha, India timur, Jumat (2/6) malam, muncul pertanyaan tentang kemungkinan penyimpangan operasional yang menyebabkan tragedi tersebut.

Menurut laporan media India NDTV, antara pukul 18.50 dan 19.10 pada Jumat, dua peristiwa tabrakan terjadi di Balasore Odisha antara tiga rangkaian kereta, mengakibatkan kompartemen dan gerbong rusak dan saling bertumpukan.

Sebuah kereta penumpang, Coromandel Shalimar Express, tergelincir setelah menabrak kereta barang yang diparkir, dan kereta lainnya, Yesvantpur-Howrah Superfast, menabrak gerbong yang tergelincir itu.

Dampaknya sangat keras sehingga gerbong terangkat tinggi ke udara sebelum menabrak rel.Satu gerbong terlempar ke atapnya.Tujuh belas gerbong dari dua kereta tersebut rusak parah.

Kementerian Perkeretaapian telah memerintahkan penyelidikan atas apa yang mungkin menyebabkan kecelakaan itu.

Ada lebih dari satu versi tentang bagaimana peristiwa tabrakan beruntun itu terjadi, tetapi yang pasti ada tiga rangkaian kereta api dan dua peristiwa tabrakan di tempat yang sama.

Di antara banyak pertanyaan seputar kecelakaan itu adalah bagaimana Coromandel Shalimar Express berada di jalur yang sama dengan kereta barang (alat tulis).Apakah itu kesalahan teknis atau kesalahan manusia?

Banyak yang menduga kemungkinan kesalahan sinyal.

Kementerian Perkeretaapian sedang dalam proses memasang sistem anti-tabrakan "Kavach" di seluruh negeri.Kavach memberi peringatan saat kereta melompati sinyal (Sinyal Berlalu Saat Berbahaya -- SPAD), yang merupakan penyebab utama tabrakan kereta.

Sistem ini dapat memberi tahu masinis kereta, mengendalikan rem, dan menghentikan kereta saat mengetahui ada kereta lain di jalur yang sama.

Baca Juga: