BREST - Ajang balap sepeda terbesar di dunia Tour de France (TdF) bakal dimulai dari kota pelabuhan di pantai Atlantik, Brest, Sabtu (26/6). Aturan jam malam Covid-19 di Prancis dicabut dan jutaan penonton diharapkan hadir menyaksikan balapan sepanjang 3.414 km dengan juara tahun lalu, Tadej Pogacar, siap mempertahankan gelarnya.

Peloton pebalap akan melintas dari ujung barat Prancis yang berangin kencang di Brittany pada 26 Juni, melalui ketinggian dan dataran tercantik negara itu di Pegunungan Alpen dan Pyrenees. Balapan akan mencapai puncaknya pada etape 21 di Champs Elysees, Paris pada 18 Juli .

TdF akan mendaki gunung Mont Ventoux yang ikonik dua kali dalam satu hari. Itu diprediksi menjadi pertarungan ketat antara Pogacar dan penantangnya untuk gelarnya.

Perlombaan awalnya dijadwalkan dimulai di Kopenhagen. Namun, karena pandemi global dan bentrokan dengan pertandingan Piala Eropa 2020, Brittany menggantikan ibu kota Denmark tersebut.

Sebagian besar tantangan pada awal balapan kemungkinan disebabkan oleh angin, tanjakan pendek yang curam, dan jalan pedesaan yang sempit.

TdF melewati Brittany pada tahun 2018 ketika pebalap Wales Geraint Thomas menang. Dia kini adalah pemimpin tim Ineos (sebelumnya Sky) yang telah memenangkan tujuh dari sembilan TdF terakhir.

Rookie TdF dari tim Ineos yang juga juara Giro di Italia 2020, Tao Geoghegan Hart, mengatakan timnya akan berupaya membuktikan diri. "Bagi kami, ini tentang bersatu dan menang sebagai tim kolektif," ujarnya pekan lalu.

Dia juga mengungkapkan bahwa dia sangat memahami 15 etape pengunungan karena dia tinggal di wilayah tersebut. "Saya memahami semua jalannya, ini akan menjadi balapan di rumah sendiri bagi saya," sambungnya.

Ineos harus menghadapi Pogacar juara 2020 yang kini membalap untuk tim UEA Emirates. Pebalap berusia 22 tahun itu telah memenangkan dua balapan bergengsi tahun ini. Dia berada di urutan ketiga di Vuelta pada 2019, memenangkan TdF pada tahun 2020 dan memiliki dua kemenangan pada tahun 2021. ben/AFP/S-2

Baca Juga: