LISBON - Leipzig secara mengejutkan berhasil mengalahkan Atletico Madrid yang lebih diunggulkan dengan skor 2-1. Hasil pertandingan yang berlangsung di Estadio Jose Alvalade, Lisbon, Jumat (14/8) dini hari WIB itu, memastikan Leipzig melaju ke semifinal Liga Champions untuk pertama kalinya. Gol kemenangan yang dicetak Tyler Adams pada menit ke-88 membuat Leipzig akan menantang raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG) di semifinal.

Atletico tampaknya mendapatkan perpanjangan waktu ketika Joao Felix mencetak gol penalti untuk membatalkan keunggulan Leipzig lewat gol Dani Olmo di awal babak kedua. Namun, Adams muncul sebagai pahlawan Leipzig. Dia masuk dari bangku cadangan untuk memastikan timnya merebut kemenangan di Lisbon. Kemenangan tersebut menandai malam bersejarah bagi Leipzig, yang baru terbentuk 11 tahun lalu dan memainkan musim pertama mereka di kasta tertinggi Jerman pada 2016.

Sukses melaju ke babak empat besar juga menjadi catatan tersendiri bagi pelatih Leipzig Julian Nagelsmann. Usai menyingkirkan tim asuhan Diego Simeone, Nagelsmann akan dinilai sebagai salah satu juru taktik paling jitu di kompetisi paling elite antarklub eropa ini.

"Saya mungkin salah satu pelatih paling bahagia di dunia," ujar Nagelsmann. "Kami adalah tim yang lebih baik, hasilnya benar-benar bagus. Gol kedua sedikit beruntung, tetapi kami menemukan ruang di belakang garis pertahanan lawan. Saya pikir kami adalah tim yang lebih baik hari ini," sambungnya.

Tantangan mereka sekarang adalah mengalahkan PSG pada laga semifinal Selasa pekan depan. Juara liga Prancis itu hanya memainkan tiga pertandingan dalam hampir setengah tahun dan membutuhkan gol sesaat jelang laga usai untuk mengalahkan Atalanta di perempat final.

"Wajar jika melaju ke babak berikutnya, kami menginginkan lebih," ujar Nagelsmann.

Leipzig selanjutnya akan menghadapi PSG Selasa depan untuk memperebutkan tempat di final 23 Agustus. Pelatih PSG Tuchel adalah orang yang memberi Nagelsmann peran dalam kepelatihan di Augsburg 12 tahun lalu sebagai pencari bakat yang membuatnya kemudian menjadi pelatih.

"Mereka tim top dengan pelatih top," ujar Nagelsmann yang berusia 32 tahun dan karier bermainnya berakhir pada 2008 karena cedera lutut yang serius. "Saya sering bermain (sebagai pelatih) melawan dia (Tuchel) tapi jarang menang. Mereka adalah tim yang penuh bintang," sambung Nagelsmann, mengacu pada Neymar dan sesama penyerang PSG Kylian Mbappe. "Itu tidak mengherankan bagi siapa pun dan kami harus menampilkan performa terbaik melawan mereka," tandasnya. ben/AFP/S-2

Baca Juga: