FLORIDA - Dua reaktor nuklir di Florida, Amerika Serikat (AS), ditutup untuk mengantisipasi dampak terburuk Topan Irma yang sedang menuju wilayah tersebut. Kedua reaktor nuklir tersebut tercatat sebagai reaktor terbesar di Amerika.


Pengelola reaktor tersebut, Florida Power & Light (FPL) Company, mengumumkan reaktor yang ditutup itu berada di Turkey Point dan di Saint Lucie.

Keduanya berada di Pantai Atlantik Florida yang akan dilintasi oleh Topan Irma. "Keputusan penutupan diambil karena Topan Irma dinilai sangat berbahaya," kata Rob Gould, kepala bidang komunikasi FPL, Kamis (7/9) waktu setempat.


Komisi Pengawas Nuklir Amerika menyebut reaktor nuklir Turkey Point akan ditutup pada Jumat (8/9) malam waktu setempat, sementara reaktor di St Lucie akan ditutup 12 jam kemudian, bergantung pada arah Topan Irma.


Sejumlah pihak mengkhawatirkan dampak radiasi jika reaktor nuklir itu porak-poranda oleh Topan Irma. Namun, reaktor di Saint Lucie dilindungi dan dapat menahan banjir yang dipicu badai besar sedangkan Turkey Point, yang terletak di sebelah selatan Kota Miami pernah selamat setelah menghadapi Badai Andrew pada 1992.

Namun, reaktor ini mengalami kerugian hingga 90 juta dollar AS akibat terjangan badai Katerogi 5 tersebut.


Semakin Mendekat


Sementara itu, Topan Irma semakin melaju mendekati Florida setelah pada Jumat (8/9) atau Kamis waktu setempat menerjang Karibia. Akibat topan ini, sekitar 19 orang dilaporkan tewas dan meninggalkan jejak bencana berupa kehancuran besar-besaran.


Topan Irma diperkirakan akan membawa gelombang naik setinggi enam meter sebelum pindah dari Kuba, kemudian menuju ke Florida selatan pada Minggu (10/9). National Hurricane Centre (NHC) menyatakan topan "sangat berbahaya" ini telah turun dari Kategori 5 ke Kategori 4 pada Jumat pagi, namun masih memiliki embusan sekuat 240 km per jam.


Pada Jumat dini hari, Topan Irma berada sekitar 724 kilometer tenggara Miami, Florida, setelah mengamuk di pantai utara Republik Dominika dan Haiti dan menerjang Kepulauan Turks dan Caicos.


Badai Irma juga membuat maskapai membatalkan lebih dari 4.000 penerbangan dari dan ke bandara-bandara di Karibia dan Florida selama sembilan hari pertama bulan September.

Para pakar mengatakan jumlah pembatalan penerbangan dapat bertambah seiring badai mendekati Florida, lokasi bandara Miami.


Bandara Miami, salah satu bandara paling sibuk di dunia, biasanya melayani lebih dari 1.200 penerbangan sehari ke 150 tempat tujuan oleh 106 maskapai.


Juru bicara bandara Miami, Mark Henderson, mengatakan penerbangan diperkirakan akan berhenti beroperasi pada Jumat malam. Sedangkan juru bicara bandara Orlando, Carolyn Fennel, mengatakan operasi penerbangan akan dihentikan pukul lima sore pada Sabtu. Rtr/ils/AR-2

Baca Juga: