WELLINGTON - Mantan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan sedang menulis buku tentang kepemimpinan.

Dalam sebuah unggahan di Instagram, Jumat (23/6), Ardern mengatakan sering ditanya apakah akan menulis tentang masa lima tahun kepemimpinannya.

"Awalnya, jawaban saya adalah tidak.Saya tidak ingin menulis buku yang menyoroti politik internal selama lima tahun terakhir, dan kemudian seseorang meyakinkan saya bahwa saya tidak perlu melakukannya," tulis Ardern.

"Mungkin ada baiknya memperluas beberapa hal yang saya bicarakan dalam pidato perpisahan saya - seperti gagasan bahwa Anda bisa menjadi pemimpin Anda sendiri dan tetap membuat perbedaan.Dan itulah yang saya rencanakan untuk dilakukan."

Ardern mengatakan belum menentukan kapan buku itu akan diterbitkan.

"Tapi saya berharap jika selesai, ini adalah jenis buku yang akan membuat perbedaan bagi diri saya yang berusia 14 tahun," tulis Ardern.

Baru berusia 37 tahun ketika menjadi perdana menteri pada 2017, Ardern dipandang sebagai ikonkiri global. Dia mengejutkan warga Selandia Baru pada bulan Januari ketika mengundurkan diri sebagai perdana menteri.

Sejak itu, Ardern mengumumkan akan bergabung sementara dengan Universitas Harvard tahun ini setelah ditunjuk untuk mendapatkan beasiswa ganda di Harvard Kennedy School.Dia juga mengambil peran tanpa bayaran untuk memerangi ekstremisme online.

Bulan ini Ardern menerima salah satu penghargaan tertinggi Selandia Baruatas jasanya memimpin negara itu dan melalui peritiwa penembakan massal dan pandemi.Dia dijadikan Dame Grand Companion, artinya orang akan memanggilnya Dame Jacinda.

Ardern bekerja dengan tim penerbit Penguin di Selandia Baru dan Australia, Macmillan di Inggris, dan Crown di AS.Penerbit tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Baca Juga: