ANKARA - Turki menolak dan "sedih" dengan larangan baru di Afghanistan mengenai pendidikan tinggi bagi perempuan muda, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengungkapkan pada Kamis (22/12).

"Larangan ini tidak Islami atau humanistik. Kami menolak larangan semacam itu," kata Cavusoglu pada konferensi pers di ibu kota Ankara, seperti dikutip Anadolu.

Pernyataan Cavusoglu hadir setelah Kementerian Pendidikan Tinggi yang dikelola Taliban pada Selasa mengeluarkan keputusan untuk melarang perempuan muda dari pendidikan universitas sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Larangan Afghanistan terhadap siswa perempuan membuat Turki geram dan menjadi "keprihatinan serius," Cavusoglu menyerukan kepada Taliban untuk membatalkan keputusannya.

"Apa kerugian pendidikan perempuan terhadap Afghanistan, dan apa manfaat dari larangan ini? Agama kami Islam tidak menentang pendidikan, sebaliknya, mendukung pendidikan.

"Kami berharap Taliban mengabaikan keputusan ini. Turki akan terus memberikan pendidikan dan beasiswa kepada saudari Afghanistan kami," tambah Cavusoglu.

Dukungan untuk Yaman

Beralih ke Yaman, Cavusoglu mengatakan Turki sangat mendukung integritas teritorial, kedaulatan, dan integritas politik Yaman.

"Krisis kemanusiaan di Yaman telah mencapai titik serius. Lebih dari separuh orang Yaman menghadapi krisis pangan. Kami terus mendukung Yaman dalam situasi sulit ini. Di Turki kami menggiling 37.000 biji-bijian dari Ukraina menjadi tepung dan mengirimkannya ke Yaman," ungkap ia.

Yaman tergelincir ke dalam perang saudara yang mematikan pada tahun 2014 ketika pemberontak Houthi merebut sebagian besar negara, termasuk ibu kota, Sanaa. Sebuah koalisi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi memasuki perang pada awal 2015 untuk mengembalikan kekuasaan pemerintah.

Konflik delapan tahun di Yaman telah menciptakan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan jutaan orang berisiko kelaparan.

"Kami juga menekankan pentingnya kembali ke gencatan senjata di Yaman. Kami akan terus berkontribusi di setiap platform untuk persatuan dan perdamaian Yaman. Orang-orang yang tidak bersalah adalah yang paling terpengaruh oleh perang," kata Cavusoglu.

BinMubarak, pada bagiannya, berterima kasih kepada Turki atas dukungannya kepada rakyat Yaman di tengah perang saudara yang sedang berlangsung.

Dia mengatakan bahwa pemerintah Yaman telah melakukan bagiannya untuk mencapai gencatan senjata di negara tersebut.

Dia juga meminta masyarakat internasional untuk mengambil "perspektif baru" di Yaman.

Baca Juga: