Mobilisasi pangan melalui tol laut menjadi salah satu program strategis dalam mewujudkan pemerataan pasokan CPP.

JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersinergi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendistribusikan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) ke daerah terluar dengan menggunakan tol laut. Hal tersebut dalam rangka optimalisasi CPP sebagai instrumen ketersediaan dan stabilisasi harga pangan serta guna menambah pasokan untuk pendistribusian bantuan pangan.

Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas, Rachmi Widiriani, saat meninjau kedatangan kapal Tol Laut KM Kendhaga Nusantara 7 di pelabuhan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, (17/5). Menurutnya, pemanfaatan tol laut dapat mendorong efektivitas pendistribusian CPP ke daerah-daerah yang sulit di jangkau, sehingga pemanfaatan CPP bisa lebih optimal untuk pengendali harga dan menjaga ketersediaan stok untuk program bantuan pangan yang saat ini sedang berjalan.

"Kita terus upayakan CPP dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memenuhi kebutuhan pangan. Seperti hari ini di pelabuhan Labuan Bajo sudah masuk Kapal Tol Laut KM Kendhaga Nusantara 7, membawa beras. Ini salah satu upaya NFA untuk membantu pemenuhan ketersediaan dalam rangka penyaluran bantuan pangan beras, kemudian juga untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat," ujarnya melalui keterangannya yang diterima, Kamis (18/5).

Menurut Rachmi, tol laut yang tiba mengangkut beras sebanyak enam kontainer atau sekitar 108 ton. Kapal tol laut juga singgah di sejumlah pelabuhan di wilayah NTT untuk mendistribusikan CPP. Di pelabuhan Waingapu, kapal mengangkut beras sebanyak 20 kontainer, pelabuhan Ende 10 kontainer, dan pelabuhan Larantuka 14 kontainer. Selanjutnya, beras akan diterima dan disimpan di gudang Kanwil Bulog masing-masing wilayah.

"Secara keseluruhan pengiriman yang dilakukan KM Kendhaga Nusantara 7 ini dalam program Movenas Tol Laut ini sekitar 918 ton beras," imbuhnya.

Pada kesempatan lain, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengatakan aktivitas fasilitasi mobilisasi pangan melalui tol laut menjadi salah satu program strategis dalam mewujudkan pemerataan pasokan pangan. "Pemanfaatan tol laut untuk pengiriman CPP beras ini sangat baik dan efektif menjaga pasokan di semua wilayah. Selanjutnya, kita mendorong Bulog untuk berkoordinasi apabila membutuhkan bantuan mobilisasi cadangan beras untuk mengisi kekosongan di daerah lain," ucapnya.

Arief mengatakan, ke depannya kerja sama pemanfaatan tol laut bersama Kemenhub akan terus ditingkatkan sebagai upaya managemen stok kebutuhan bahan pokok penting sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Tenaga Ahli Menteri Perhubungan bidang Transportasi Laut dan Kemaritiman, Andre Mulpyana, mengatakan realisasi pendistribusian beras ke NTT melalui tol laut ini atas sinergitas baik antara kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan BUMN. Dalam mendukung sektor-sektor strategis, dia mengatakan tol laut yang disiapkan Kemenhub memberikan fasilitasi pendistribusian dengan harga lebih murah ketimbang komersial dan menjangkau wilayah lebih luas.

Tambah Realisasi

Sementara itu, Perwakilan Sekretariat Kabinet RI, Zaenal Arifin meyakini, masuknya beras Bulog ke NTT via tol laut ini akan segera menambah capaian realisasi bantuan pangan beras di provinsi tersebut.

"Tentunya ini akan menambah capaian realiasi bantuan beras di NTT menjadi lebih dari 43 persen. Pola pendistribusian menggunakan tol laut ini akan sangat membantu kelancaran distribusi serta kesejahteraan KPM di 38 provinsi," ujarnya.

Baca Juga: