Fethullah Gulen, ulama Turki yang tinggal di AS telah wafat pada usia 83 tahun. Pemerintah Erdogan menuduhnya sebagai dalang kudeta yang gagal pada 2016.

Fethullah Gulen , ulama Turki yang tinggal di AS yang oleh pemerintah Turki di Ankara dituduh sebagai dalang kudeta yang gagal pada tahun 2016, telah wafat pada usia 83 tahun.

Mengutip DW, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan pada hari Senin (21/10) mengkonfirmasi dalam jumpa pers yang tidak terkait di Ankara bahwa Gulen telah meninggal. Ia mengutip intelijen Turki yang memiliki informasi tersebut.

"Sumber intelijen kami mengonfirmasi kematian pemimpin organisasi FETO," kata Fidan.

Diplomat tertinggi Ankara menanggapi pertanyaan dari seorang reporter terkait berita kematian Gulan.

Sebelumnya, situs web Herkul yang menerbitkan khotbah Gulen mengatakan dalam akun X-nya bahwa Gulen meninggal pada Minggu malam di sebuah rumah sakit setelah dirawat karena penyakit jangka panjang.

Apa itu Gerakan Gulen?

Gerakan Gulen, sebuah gerakan keagamaan yang aktif secara global dengan lebih dari 4 juta anggota, bukanlah sebuah organisasi terpusat atau formal, tetapi serangkaian jaringan yang terinspirasi olehGulen.

Gulen, mantan sekutu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang tinggal di pengasingan di negara bagian Pennsylvania, AS, membantah tuduhan keterlibatan dalam kudeta yang gagal dan mengutuk upaya tersebut "dengan kata-kata sekeras mungkin."

"Sebagai seseorang yang menderita berbagai kudeta militer selama lima dekade terakhir, sungguh menghina dituduh memiliki hubungan apa pun dengan upaya semacam itu," katanya dalam sebuah pernyataan dari tahun 2016.

Ankara bereaksi terhadap kudeta yang gagal pada tahun 2016

Ankara menetapkan gerakannya sebagai kelompok teroris dan menamainya Organisasi Teroris Fethullahist, atau FETO.

Gulen telah tinggal di negara bagian Pennsylvania, AS sejak 1999. Kewarganegaraan Turki-nya dicabut pada tahun 2017.

Kudeta yang gagal pada tahun 2016 yang menewaskan sekitar 250 orang, mengakibatkan puluhan ribu pegawai negeri sipil di berbagai sektor dipenjara dan dicopot dari jabatan mereka.

Sekitar 125.000 pegawai pemerintah, termasuk 24.000 tentara dan ribuan orang di sistem peradilan, dipecat.

Pemerintah Turki telah secara sistematis menghilangkan jejak Gulen di Turki sejak peristiwa 15 Juli 2016.

Baca Juga: