JAYAPURA - Aparat TNI dan Polri akan menyelidiki dugaan dibunuhnya 31 pekerja pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Minggu (2/12). Tim itu akan dipimpin langsung oleh Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring bersama Kapolda Papua Irjen Pol. Martuani Sormin Siregar.

"Besok saya dengan Kapolda Papua akan menuju pegunungan tengah untuk mengecek kebenaran informasinya. Nanti, kalau informasinya sudah didapat akan kami sampaikan publik," ungkap Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring, saat dihubungi, Senin (3/12).

Sebelumnya, Polda Papua membenarkan adanya informasi 31 pekerja pembangunan jalan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, dibunuh kelompok KKB. Mereka adalah karyawan perusahaan milik BUMN PT Istaka Karya, yang saat ini bekerja untuk membuka isolasi di wilayah pegunungan tengah Papua. Sampai saat ini jenazahnya belum bisa diambil. Sebab, lokasinya jauh dari ibukota Nduga dan Kabupaten Jayawijaya yang terdekat dari wilayah pembangunan jembatan itu.

"Kami tahu di lokasi informasi kejadian ini, tidak ada sinyal sama sekali," ungkap Pangdam.

Informasi yang diterima dari berbagai sumber, para pekerja pembangunan jembatan itu diduga dibunuh ka_rena mengambil gambar atau foto saat berlangsungnya upacara atau perayaan HUT Tentara OPM, tak jauh dari lokasi kejadian.

Saat salah satu pekerja mengambil foto dan hal itu kemudian diketahui oleh kelompok KKB. Inilah yang membuat mereka marah dan mencari orang yang mengambil foto itu hingga berimbas kepada pekerja lainnya yang ada di kamp pembangunan jembatan tersebut.

Kapolres Jayawijaya, AKBP Yan Pieter Reba membenarkan informasi itu. Dikatakannya, kalau salah satu pekerja mengambil foto pada saat kelompok ini melakukan upacara. n Ant/P-4

Baca Juga: