JAKARTA - TNI Angkatan Udara (TNI AU) harus melakukan transformasi digital dengan membangun kekuatan udara berbasis integrasi data dan koneksitas, termasuk menyiapkan talent digital. Demikian Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo di Jakarta, Rabu (30/3).
Dia mengatakan ini saat menjadi keynote speaker seminar internasional Air Power HUT ke-76 TNI AU bertema "Pembangunan Kekuatan Udara Nasional untuk Menghadapi Ancaman Perang Generasi Kelima." Menurut Marsekal Fadjar, karakteristik perang masa depan lebih bersifat pertempuran teknologi (perang generasi kelima).
"Karakter perang generasi kelima akan banyak bertumpu pada aksi atau ancaman nonkinetik. Ini dapat berupa disrupsi energi, sosial, ekonomi, hingga disinformasi. Maka, TNI AU harus membangun kekuatan udara dengan berdayakan integrasi data dan konektivitas," katanya.
Fadjar berharap, sebagai forum akademis seminar Air Power ini dapat menjadi embrio kebijakan strategis TNI AU. Hal ini, khususnya dalam menyiapkan pembangunan kekuatan udara nasional untuk menghadapi ancaman pada era perang generasi kelima.
Sementara itu, Dinas Penerangan TNI AU mengungkapkan, seminar menghadirkan narasumber dalam dan luar negeri. Antara lain Gubernur Lemhannas Andi Widjayanto, Pangkoopsud III Marsda TNI Samsul Rizal, dan Direktur Air And Space Power Centre Australia Captain Jason Baldock.