Melaksanakan SAR terhadap 4 orang korban kecelakaan laut. akibat kebocoran di Timur Kepulauan Bangka.

Jakarta - Unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) yang sedang latihan gabungan bersama (latgabma) Super Garuda Shield 2022 mengevakuasi korban kapal tenggelam di Timur Kepulauan Bangka.

Berdasarkan keterangan Dinas Penerangan Angkatan Laut yang diterima di Jakarta, Minggu (31/7), unsur KRI TNI AL yang evakuasi itu adalah KRI Bung Tomo-357, KRI Frans Keisepo-368, dan KRI John Lie-358 yang sedang konvoi menuju Batam.

Di tengah perjalanan, unsur KRI TNI AL tersebut berhasil melaksanakan SAR terhadap empat orang korban kapal tenggelam di Timur Kepulauan Bangka, Minggu (31/7). Keempat korban ini adalah ABK KM Rizky yang mengalami kecelakaan laut

Kejadian bermula saat pengawas anjungan di KRI Bung Tomo-357 yang sedang latihan sekitar pukul 07.30 WIB melihat kontak satu orang mengapung melambaikan tangan meminta pertolongan.

Selanjutnya, personel KRI Bung Tomo-357 segera melaksanakan prosedur MOB (man over boat) dengan menurunkan perahu karet untuk mendekati titik lokasi korban.

Di sisi lain, KRI Frans Keisepo-368 juga mendapati satu orang terapung (korban kedua) dan segera melaksanakan prosedur yang sama untuk mengevakuasi korban.

Sekitar pukul 07.47 WIB, KRI Bung Tomo-357 kembali melihat kontak dua orang mengapung (korban ketiga dan keempat) di sekitar lokasi yang sama saat korban pertama ditemukan, selanjutnya melaksanakan kembali prosedur penyelamatan.

Dengan demikian, tiga nelayan dievakuasi oleh KRI Bung Tomo-357 dan satu orang nelayan dievakuasi oleh KRI Frans Keisepo-368.

Setelah pengecekan kesehatan terhadap seluruh korban, pada umumnya korban dalam keadaan sadar dengan keluhan lemas dan masih dapat diajak berkomunikasi.

Selanjutnya, penanganan awal Bintara Kesehatan (Bakes) yang berada di setiap KRI.

Berdasarkan keterangan dari para korban, mereka berangkat melaut dari Pangkal Balam, Bangka Belitung, pada tanggal 28 Juli 2022 untuk mencari ikan. Akan tetapi, di tengah perjalanan, kapal yang mereka tumpangi mengalami kebocoran dan kemudian tenggelam.

Seluruh korban telah terapung di laut selama 72 jam sebelum ditemukan dan diselamatkan oleh KRI yang tengah latihan Super Garuda Shield 2022. Selanjutnya, seluruh korban akan dibawa ke pangkalan terdekat untuk penanganan kesehatan lebih lanjut.

Kegiatan SAR yang dilakukan unsur KRI tersebut merupakan implementasi perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono.

Kasal memerintahkan kepada prajuritnya untuk berperan aktif secara profesional, bergerak cepat dalam mendukung kegiatan, atau membantu saat ada kejadian yang membuat penderitaan bagi rakyat.

Ketertiban Masyarakat

Sementara itu, Komandan Pangkalan TNI ALLabuan Bajo, Letnan Kolonel Laut (P) Roni, menyatakan komitmen mereka dalam tugas pokok dan fungsi sebagai penegak hukum di laut mendukung pariwisata di Labuan Bajo, di Kabupaten Manggarai Barat, NTT, salah satunya dengan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat terkait aktivitas pariwisata setempat.

"Kami akan bertindak tegas dengan mengadakan pengawasan di laut terhadap semua aksi maupun segala bentuk upaya kegiatan yang mengganggu keamanan dan kenyamanan di laut, khususnya para pelaku usaha di laut dan para wisatawan di laut," kata Roni di Labuan Bajo, Minggu (31/7).

Penegasan itu dia sampaikan berkaitan dengan upaya pengamanan dalam aksi protes pelaku pariwisata di Labuan Bajo yang berencana menghentikan aktivitas pariwisata sebagai dampak dari peningkatan drastis biaya kontribusi wisata di sana menjadi Rp3,75 juta per orang ke Pulau Komodo dan Pulau Padar.

Dua pulau itu juga menjadi habitat alami reptilia purba endemik ternama dunia, komodo (Varanus comodoensis) yang cuma ada di sana di seluruh dunia. Kedua pulau itu masuk ke dalam Taman Nasional Komodo, yang juga menjadi tujuan wisata utama di NTT dan Indonesia.

Roni mengatakan TNI AL sangat menghormati upaya penyampaian pendapat oleh pelaku pariwisata di Manggarai Barat. Namun, apabila ada aksi atau kegiatan yang merugikan dan mengarah pada kegiatan anarkis, maka TNI AL akan mengambil tindakan tegas.

Upaya pencegahan maupun pendekatan secara manusiawi oleh TNI AL itu untuk menciptakan iklim keamanan dan kenyamanan di wilayah laut perairan Komodo Labuan Bajo.

Baca Juga: