MAMUJU- TNI Angkatan Darat mengerahkan alat berat untuk membersihkan puing bangunan yang dirobohkan setelah diguncang gempa berkekuatan 6,2 magnitudo di kota Mamuju Provinsi Sulbar.

"Meskipun tanggap darurat gempa yang melanda Sulbar telah selesai, dan saat ini memasuki fase transisi darurat pemulihan bencana, namun personel TNI AD masih tetap membantu melakukan serangkaian kegiatan pasca tanggap darurat yang masih tersisa," kata Damdim 1418 Mamuju, Kolonel Infanteri Aji Sartono di Mamuju, Minggu (7/2).

Ia mengatakan, personil TNI dengan mengerahkan alat berat masih melakukan pembersihan puing bangunan dan merobohkan bangunan rumah yang dikhawatirkan ambruk akibat gempa.

"Sejumlah bangunan yang terletak di Jalan Pababari Kelurahan Karema kota Mamuju, terpaksa dirobohkan karena sudah nyaris ambruk dan dikhawatirkan menimpa rumah warga lainnya dan berbahaya bagi masyarakat," katanya seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan, bangunan rumah toko yang dirobohkan atas permintaan pemiliknya, dan menjadi tanggung jawab TNI AD untuk membantu dan membersihkannya.

Ia mengatakan, gempa di kota Mamuju merusak beberapa fasilitas umum termasuk rumah ibadah dan TNI AD bersama membantu mengatasi segala kesulitan warga yang terdampak gempa bumi di kota Mamuju ini.

Jumlah pengunsi di Sulbar secara keseluruhan mencapai 91.003, jumlah pengunsi terbanyak berasal dari Kabupaten Mamuju, sebanyak 58.123 orang, di Kabupaten Kabupaten Majene sebesar 25.737 orang, sementara pengunsi Kabupaten Polman sebanyak 5.343 orang.

Menurut dia, untuk data korban meninggal dunia sebanyak 105 orang, dengan rincian 95 orang di Kabupaten Mamuju, 10 orang di Kabupaten Majene.

Sementara untuk data kerusakan rumah, terbanyak di Kabupaten Mamuju sebanyak 11.422, kerusakan tersebut terdiri dari rusak ringan sebanyak 5.527, rusak sedang sebanyak 3.844, dan rusak berat sebanyak 2.051.

Sedangkan di Kabupaten Majene, rumah rumah rusak sebanyak 5.929, terdiri dari 1.656 rusak ringan, 1.538 rusak sedang dan 2.735 rusak berat.bud/E-9

Baca Juga: