Semoga saja dengan digelarnya WSBK dan MotoGP di Sirkuit Mandalika yang merupakan bagian dari KEK Mandalika, bisa memunculkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di Nusa Tenggara Barat.

Nama Mandalika sebelumnya kita kenal lewat legenda masyarakat Lombok. Mandalika adalah nama seorang putri yang dikenal dengan parasnya yang cantik. Setiap tahun masyarakat Kabupaten Lombok Tengah, terutama yang berada di sepanjang peseiri pantai selatan, merayakan upacara Bau Nyale, yaitu ritual mencari cacing laut yang dipercaya sebagau jelmaan Putri Mandalika.

Perayaan Bau Nyale banyak menarik wisatawan dalam negeri maupun manca negara. Berdasarkan potensi tersebut, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang telah sukses mengembangkan kawasan wisata Nusa Dua Bali, membentuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika pada 2014.

KEK Mandalika diharapkan menjadi KEK Pariwisata. Dengan luas area 1.035 hektar dan menghadap Samudera Hindia, KEK Mandalika digadang-gadang dapat mengakselerasi sektor pariwisata NTB.

Jumat (12/11), Presiden Joko Widodo meresmikan ikon penting KEK Mandalika, yaitu Sirkuit Internasional Mandalika yang akan digunakan balapan seri ke-11 World Superbike (WSBK) pada 19-21 November 2021. Sedangkan seri terakhir WSBK akan digelar di bulan Desember di Phillip Island Circuit, Australia. Sirkuit Mandalikan mempunyai panjang 4,3 kilometer. Pembangunannya menelan biaya 1,2 triliun rupiah.

Selain WSBK, Sirkuit Mandalika akan menjadi ajang balapan motor tingkat dunia lainnya pada Maret 2022, yaitu MotoGP yang sudah lebih akrab dengan masyarakat Indonesia. Lebih akrab bukan hanya lombanya yang selalu tayang di televisi nasional, tetapi karena kita sudah pernah menyelenggarakan acara serupa, bahkan dua kali 1996 dan 1997 di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat. Saat itu belum bernama MotoGP tapi Grand Prix Motor.

Di tahun 1997 itulah muncul nama Valentino Rossi yang akhirnya menjadi juara dunia kelas 125 cc. Rossi yang mendapat julukan The Doctor, akhirnya menjadi pembalap legendaris yang berhasil menjadi juara dunia balap motor 500cc sebanyak 7 kali. Hanya Giacomo Agostini, seniornya dari Italia yang berhasil melampaui gelar yang diraih Rossi. Agostini menjadi juara dunia 8 kali.

Meski sama-sama kejuaraan balap motor, WSBK dan MotoGP mempunyai perbedaan. Motor MotoGP menggunakan mesin balap prototipe yang dibuat khusus. Sedangkan mesin WSBK adalah motor produksi massal yang telah dirombak khusus untuk balapan. Mudahnya jika disejajarkan dengan balap mobil maka MotoGP bisa dibilang setara dengan Formula 1, adapun WSBK setara balapan mobil GT.

Semoga saja keberadaan Sirkuit Mandalika bisa menjadi saksi lahirnya pembalap-pembalap tangguh kelas dunia seperti munculnya Valentino Rossi tahun 1997 saat juara dunia 125 cc yang salah satu serinya digelar di Sirkuit Sentul. Dan bagi Indonesia, semoga WSBK dan MotoGP yang digelar di Sirkuit Mandalika juga bisa menjadi tempat lahirnya pembalap-pembalap nasional kelas dunia.

Kita pernah punya Petrus Kanisius, Achmad Jayadi, dan juga Doni Tata yang pernah merasakan berlomba di Grand Prix 125 cc. Namun sayang, nama-nama tersebut tidak bertahan lama. Hanya muncul sebentar seperti jamur di musim hujan.

Dan yang lebih penting lagi, semoga saja dengan digelarnya WSBK dan MotoGP di Sirkuit Mandalika yang merupakan bagian dari KEK Mandalika, bisa memunculkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di Nusa Tenggara Barat (NTB). Untuk mewujudkan impian tersebut, KEK Mandalika juga dihubungkan jalan bypass dengan Bandara International Lombok sepanjang 17,3 km.

Baca Juga: