JAKARTA - Direktur Utama PT Tira Austenite Selo Winardi memaparkan arah bisnis perusahaan ke depan. Perusahaan itu akan melakukan vertical integration ke hilir di Steel Business yaitu dengan masuk ke industri manufacturing untuk memproduksi equipment.

"Itu yang berbasis high quality and special steel untuk industri besar misalnya mining dan oil and gas," ucapnya dalam konferensi pers virtualnya di Jakarta, Jumat (16/7)

Langkah lainnya lanjut Selo ialah dengan memperkuat Divisi Manufacturing antara lain akan segera mengoperasikan ferrous steel casting yang diarahkan untuk memenuhi pasar domestik (substitusi impor) dan ekspor.

Kemudian, memperkuat Divisi Gas dengan memperkuat sarana distribusi untuk menunjang bulk mar.

Terkait pergerakan saham Tira yang bergerak cukup liar dalam dua pekan ini, Selo menegaskan bahwa Perseroan tidak mengetahui adanya informasi yang menyangkut Perseroan yang beredar sebagai rumor di media massa.

Kedua, Perseroan tidak mengetahui alasan peningkatan harga saham TIRA yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). "Semuanya adalah murni keputusan investor di pasar modal,"tegas Selo

Ketiga terang dia, Perseroan tidak memiliki informasi yang tidak disampaikan kepada pihak-pihak terkait sesuai ketentuan yang berlaku.

Tira adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan dan produksi barang konsumsi dan produk teknikal, produksi barang yang berasal dari produk perkebunan, bahan tambang dan bahan kimia lainnya. Saat ini, kegiatan usaha perseroan adalah perdagangan dan pembuatan produk teknis dan distribusi industri gas.

Pada perdagangan Senin (12/7), harga saham Tira melonjak 25 persen ke level 725 rupiah per saham. Sehari setelahnya, Selasa (13/7), Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk menggembok saham TIRA dalam rangka cooling down.

Sebelumnya, pada 30 Juni 2021, BEI mengumumkan adanya peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA) saham TIRA. Pada Rabu (14/7), BEI membuka gembok saham Tira. Sejak suspensi dibuka, saham Tira terkena auto rejection bawah (ARB) tiga hari beruntun.

Baca Juga: