JAKARTA - Perusahaan distributor gas dan baja, PT Tira Austenite ke depannya fokus mengembangkan divisi gas dan manufaktur. Sebab, tahun lalu dua divisi ini berkontribusi besar terhadap perusahaan kendatipun secara konsolidasi Perseroan mengalami penurunan penjualan.

"Tahun ini kami targetkan penjualan divisi gas tumbuh 20 persen atau 100 milliar rupiah (yoy) dan divisi manufacturing tumbuh 17 persen (yoy)," sebut Presiden Direktur PT Tira Austenite, Selo Winardi dalam konferensi persnya usai menggelar RUPS di Jakarta, Kamis (27/6).

Direktur PT Tira Austenite Totok Indratno mengatakan dalam rencana strategis perseroan, dua wilayah yang menarik untuk digarap ialah Sulawesi dan Kalimantan, apalagi di sana sedang berkembang industri tambang.

Dijelaskannya tahun lalu, Divisi Gas bisa mencapai kenaikan penjualan 15,5 miliar rupiah (naik 20,3%) kemudian Divisi Manufaktur juga mampu menaikkan penjualan dari tahun sebelumnya sebesar 979 juta rupiah (4,7%). Adapun penurunan penjualan sebenarnya karena Divisi Steel yang mengalami penurunan penjualan 42,1 miliar rupiah atau turun 22 persen (yoy).

"Pertumbuhan penjualan Divisi Gas 2023 selain dampak upaya perbaikan supply chain juga beberapa produk utama mengalami pertumbuhan bisnis diantaranya Oxygen, Karbon Dioksida dan Acetylene. Selain itu beberapa kontrak dan project baru juga membantu pertumbuhan Divisi Gas di sepanjang tahun 2023," papar Totok.

Sementara, pertumbuhan bisnis Divisi Manufaktur 2023 selain di dorong dari sisi internal dengan perbaikan fasilitas produksi, juga kepercayaan dari beberapa Perusahaan pertambangan yang mengganti beberapa spare part OEM ke produk Alpha Austenite. Selain itu sektor Semen dan Industri pangan juga cukup bagus pertumbuhannya dengan didapatkannya kontrak-kontrak Welding Electrode yang cukup menarik.

Progres yang baik pada 2023 berlanjut di tahun ini. Divisi Gas pada 2024 mampu mendapatkan beberapa project untuk non existing product di Power Plant maupun Oil dan Gas, selian itu peningkatan kebutuhan CO untuk project di Morowalidan beberapa kontrak di sektor Rumah Sakit, Semen , Oil & Gas maupun Mining akan menjadi fokus untuk menjaga dan meningkatkan kinerja pada 2024.

Namun, untuk Divisi Manufaktur kinerja di Q1 masih belum maximal seiring dengan penurunan permintaan dari beberapa pelanggan utama. Diharapkan di Q2 permintaan sudah Kembali normal, ditambah beberapa pengembangan pasar akan terus dilakukan khususnya di sektor pertambangan, semen dan industri pangan.

Totok juga menjelaskan bahwa Perseroan menyiapkan sejumlah rencana strategis untuk mengejar target pertumbuhan 2024. Di antaranya, mengupayakan tambahan fasilitas modal kerja untuk mempercepat pertumbuhan penjualan agar mencapai economic of scale sehingga diharapkan bisa memperkuat profitabilitas dan likuiditas Perseroan.

Selanjutnya, mengupayakan pengembangan bisnis Manufacturing untuk memperkuat portofolio bisnis Perseroan. Lalu, optimalisasi kontrak-kontrak di pelanggan utama serta penanganan project-project berbagai industri strategis serta mengembangkan pola hubungan kemitraan yang baik yang disesuaikan dengan kebutuhan para mitra terutama customer dan vendors.

Baca Juga: