Memberikan komentar, kritik, dan saran terhadap sesuatu atau seseorang seringkali dianggap mudah atau sepele.

Pertanyaan:

Bu Rossa, baru sebulan ini saya diangkat menjadi team leader untuk proyek-proyek yang rentang kerjanya di bawah enam bulan. Anggota tim saya kebanyakan adalah rekan kerja yang masuk bersamaan dengan saya. Sebagai team leader, saya juga bertanggung jawab memberi saran dan kritik terhadap kinerja mereka. Terus terang saya belum berpengalaman dan khawatir akan menimbulkan konflik. Mohon advisnya Bu.

Jawaban:

Memberikan komentar, kritik, dan saran terhadap sesuatu atau seseorang seringkali dianggap mudah atau sepele. Namun jika cara memberitahunya salah, hal ini berpotensi menimbulkan konflik. Nah, salah satu cara memberitahu yang baik adalah dengan menyampaikan kritik yang konstruktif.

Dengan memberikan kritik membangun, tidak akan menimbulkan konflik di tempat kerja. Tak hanya itu, Anda pun akan membantu orang yang mendapatkan kritik untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Dalam menyampaikan kritik, diperlukan pemahaman-pemahaman khusus agar yang kita sampaikan betul-betul bersifat konstruktif. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan agar Anda dapat menyampaikan kritik yang konstruktif kepada rekan kerja.

1. Rekan kerja juga manusia biasa

Manusia pasti tidak luput dari kesalahan dan ketidaksempurnaan. Sebelum menyampaikan kritik, pahamilah bahwa rekan kerja juga hanyalah manusia biasa.

Dengan memahami hal ini Anda akan memberikan kritik konstruktif yang bermanfaat dan disampaikan dengan baik-baik. Pemahaman ini mencegah untuk berkata-kata kasar atau sampai mencaci rekan kerja.

2. Kritik konstruktif berjalan
dua arah

Kritik konstruktif tidak hanya melibatkan Anda sebagai pengkritik, tetapi juga rekan kerja sebagai yang dikritik. Tanyakan terlebih dahulu alasan atau motivasi rekan kerja berbuat demikian atau memilih suatu pilihan. Jika Anda terbuka terhadap alasan dibalik pilihan rekan kerja, maka ia juga akan terbuka dengan kritik yang ingin Anda sampaikan.

3. Sampaikan langsung tanpa perantara

Anda boleh saja menyampaikan kritik konstruktif kepada rekan kerja, tapi usahakan untuk disampaikan secara langsung. Anda dapat menyampaikannya sambil mengobrol saat makan siang, supaya kritik Andadapat diterima dengan baik oleh rekan kerja.

Penyampaian secara langsung juga membuat rekan kerja jadi menghargai dan menghormati kritik yang Anda sampaikan sehingga perbaikan di masa yang akan datang sangat mungkin terjadi. Selain itu, dengan face to face Anda menghindari adanya kesalahan interpretasi dan miskomunikasi oleh rekan kerja.

4. Setiap orang pernah
melakukan kesalahan

Jangan sampai kritik konstruktif malah membuat rekan kerja berkecil hati. Oleh sebab itu, sampaikan kritik konstruktif bersamaan dengan pemahaman bahwa setiap orang melakukan kesalahan, termasuk diri Anda.

Dengan disertai pemahaman seperti itu, rekan kerja dapat lebih menerima kritik konstruktif yang Anda berikan. Selain itu, Anda pun menunjukan bahwa walaupun setiap orang pernah melakukan kesalahan, tetap saja ada kemungkinan hal tersebut dapat perbaiki.

5. Perhatikan situasi dan kondisi

Gunakan insting Anda untuk menganalisis situasi dan kondisi untuk memutuskan kapan waktu yang tepat untuk menyampaikan kritik konstruktif terhadap rekan kerja.Pemilihan kondisi serta waktu yang tidak tepat malah akan membuat kritik konstruktif masuk telinga kiri dan keluar melalui telinga kanan.

Pemberian kritik di waktu yang tidak tepat juga dapat memperburuk relasi antara diri Anda dan rekan kerja yang akhirnya dapat berujung permusuhan.

6. Bantu dengan tindakan

Setelah menyampaikan kritik konstruktif terhadap rekan kerja, tidak ada salahnya kalau Anda ikut membantunya dalam menyelesaikan permasalahan yang ia hadapi. Hal ini dapat membuktikan bahwa Anda memang benar-benar peduli terhadap rekan kerja dan juga perusahaan tempat kalian bekerja.

Baca Juga: