Motivasi kerja seorang karyawan bahkan terkadang ditanyakan dalam tahap interview.

Pertanyaan:

Bu Rossa, saya ingat tiga tahun yang lalu ketika diterima bekerja, hari-hari berangkat ke kantor selalu penuh semangat. Tapi banyak hal yang terjadi saat ini yang membuat motivasi saya dalam bekerja tak lagi seperti dulu. Saya merasa perusahaan kurang menghargai prestasi dan gagasan yang saya berikan.

Hubungan dengan atasan saat ini juga kurang baik. Menurut saya, atasan saya tidak cukup mampu untuk menjadi pemimpin. Lambat laun saya pun mulai bosan dengan ritme kerja yang monoton. Mohon tips-tipsnya Bu Rossa.

Jawaban:

Perusahaan dapat menilai layak atau tidaknya seseorang untuk sebuah posisi dengan mengetahui motivasi dalam pekerjaan dan kariernya. Motivasi kerja seorang karyawan bahkan terkadang ditanyakan dalam tahap interview.

Namun, tak bisa dipungkiri seiring dengan berjalannya waktu bekerja, motivasi kerja bisa mengalami penurunan. Ketika motivasi kerja berkurang, tentu hasil kerja karyawan akan menurun juga.

Jika Anda merasakan hal serupa, ikutilah tips-tips cara mengatasi turunnya motivasi kerja dan penyebabnya berikut ini.

1. Tidak ada perkembangan

Dalam bekerja, tentu Anda tidak ingin skills dan karier begitu-begitu saja atau tak berkembang. Namun, perasaan seperti tidak mendapatkan penghargaan yang sebanding dengan peran atau gagasan yang tak kunjung direalisasi bisa saja muncul.

Menurut Harvard Business Review, jangan langsung menyimpulkan bahwa Anda dan perusahaan tidak dapat berkembang bersama. Cobalah untuk menyampaikan ide dan gagasan dengan cara yang lebih menarik serta berusaha menunjukkan bahwa Anda pantas mendapatkan penghargaan lebih.

2. "Micromanagement"

Micromanagement adalah gaya kepemimpinan dengan pengawasan dan pengarahan berlebihan terhadap bawahannya. Sebagai seorang bawahan dan karyawan dengan atasan seperti ini, wajar jika terjadi penurunan motivasi kerja. Hal ini karena Anda merasa terintimidasi dan dibatasi perintah atasan sehingga potensi diri sulit berkembang.

Untuk mengatasinya, cobalah untuk bekerja semaksimal mungkin dan tunjukkan potensi diri. Jangan ragu untuk menyampaikan ide dan lebih percaya diri. Dengan melakukan ini, atasan tersebut mungkin dapat mengganti gaya kepemimpinannya karena yakin dengan kapabilitas Anda.

3. Ketidakpercayaan pada
pimpinan perusahaan

Kepercayaan karyawan terhadap pemimpin bisa berpengaruh pada motivasi kerja. Ketika kehilangan kepercayaan, loyalitas sebagai seorang karyawan mulai diuji dan keraguan mulai membuat bekerja setengah hati.

Jika hal ini terjadi, cobalah untuk lebih mengenal pimpinan perusahaan yang sebelumnya Anda anggap kurang kompeten, karena setiap pimpinan perusahaan mungkin memiliki karakter dan kompetensi yang berbeda-beda.

Ketika seorang pimpinan tidak bisa menunjukkan kompetensi secara langsung atau memberi motivasi pada karyawannya, bukan berarti dia tidak pantas memimpin.

4. "Job insecurity"

Ketika perusahaan dalam keadaan tidak stabil, sangat mungkin terjadi penurunan motivasi kerja. Anda pun akan lebih sibuk menyiapkan diri untuk mencari pekerjaan baru atau membahas rumor ketidakstabilan perusahaan dengan rekan kerja.

Sebagai seorang karyawan, tentu sangat sulit untuk menjaga motivasi kerja di saat seperti itu. Namun, ada hal lain yang lebih baik dilakukan daripada ikut-ikutan berkurang motivasi kerja dan membuat perusahaan semakin terpuruk.

Mempersiapkan kemungkinan terburuk tidak salah, tapi jangan lupa untuk tetap menjalankan tanggung jawab pekerjaan. Terlebih jika Anda seorang manajer atau team leader. Berilah contoh dengan bekerja semaksimal mungkin dalam keadaan apapun. Hal ini dapat membuat motivasi kerja yang lain ikut meningkat.

5. Komunikasi yang buruk
dengan atasan

Sebagai seorang karyawan, komunikasi yang buruk dengan atasan dan rekan kerja dapat memicu turunnya motivasi kerja. Akibat lainnya adalah Anda jadi melakukan kesalahan tapi tidak pernah menyadarinya.

Ketika hal ini terjadi, cobalah dengan menjaga komunikasi yang baik dengan atasan dan rekan kerja. Hal ini karena komunikasi dengan mereka tidak kalah penting untuk membantu Anda saat bekerja dan merasa kesulitan.

6. Lingkungan kerja yang kurang
nyaman

Komunikasi yang baik dengan rekan kerja dapat menghasilkan lingkungan kerja yang nyaman. Sebagai seorang karyawan, lingkungan yang nyaman berpengaruh pada motivasi kerja.

Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman memang harus dilakukan bersama-sama oleh setiap pekerja. Namun jika lingkungan kerja sudah terlanjur kurang nyaman, cobalah perbaiki hal tersebut melalui komunikasi dengan rekan kerja.

7. Bosan

Hal yang paling sering mengurangi motivasi kerja Anda sebagai seorang karyawan adalah rasa bosan. Mengatasinya tidak gampang karena hal ini timbul dari diri sendiri, sehingga, individu terkait yang tahu cara mengatasinya.

Perusahaan hanya bertugas untuk menjaga karyawan agar tidak merasa jenuh pada pekerjaan dan motivasinya terjaga. Jika timbul rasa bosan dan kurang motivasi kerja, cobalah untuk melakukan hal baru yang disukai agar kebosanan tersebut hilang. Selain itu, jangan bersyukur atas semua yang ada pada Anda saat ini. Karena pekerjaan yang bagi ANda membosankan bisa jadi adalah impian bagi banyak pengangguran di luar sana.

Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui seputar motivasi kerja. Banyak faktor yang berpengaruh pada motivasi kerja karyawan, baik internal maupun eksternal. Peran perusahaan, atasan, dan karyawan sendiri sama-sama penting dalam menjaga motivasi kerja agar tetap baik.

Baca Juga: