Angkatan bersenjata harus mengintensifkan pelatihan militer dan kesiapan di seluruh bidang, kata Perdana Menteri Tiongkok.

BEIJING - Tiongkok mengumumkan peningkatan pengeluaran militernya, Minggu (5/3), sambil memperingatkan tentang "meningkatnya" ancaman dari luar negeri.

Peningkatan anggaran pertahanan terbesar kedua di dunia terjadi ketika para pemimpin Tiongkok mengatakan akan menargetkan pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen untuk tahun mendatang.

Ketika negara Tirai Bambu itu mengumumkan anggaran 1,55 triliun yuan (US$225 miliar), Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang mengatakan kepada delegasi Kongres Rakyat Nasional (NPC) bahwa "upaya eksternal untuk menekan dan menahan Tiongkok meningkat".

"Angkatan bersenjata harus mengintensifkan pelatihan militer dan kesiapan di seluruh bidang," katanya.

Militer, kata dia, harus "mengabdikan energi yang lebih besar untuk pelatihan dalam kondisi pertempuran, dan ... memperkuat kerja militer di semua arah dan wilayah".

Kenaikan belanja pertahanan tahun ini menandai kenaikan satu digit kedelapan berturut-turut.Seperti tahun-tahun sebelumnya, tidak ada rincian pengeluaran yang diberikan, hanya jumlah keseluruhan dan tingkat kenaikannya.

Beijing disebut gugup menghadapi tantangan di garis depan, mulai dari Taiwan hingga misi angkatan laut dan udara AS di Laut Tiongkok Selatan yang disengketakan di dekat pulau-pulau yang diduduki Tiongkok.

Agustus lalu, Tiongkok menggelar latihan perang di dekat Taiwan sebagai resspons kemarahan atas kunjungan Ketua DPR AS saat itu Nancy Pelosi ke Taipei.

Li Mingjiang, profesor di S Rajaratnam School of International Studies di Singapura, mengatakan, pengeluaran pertahanan Tiongkok yang melebihi perkiraan pertumbuhan ekonomi menunjukkan negara itu mengantisipasi tekanan yang lebih besar di lingkungan keamanan eksternalnya, terutama dari AS dan masalah Taiwan.

"Pemimpin Tiongkok jelas mengintensifkan upaya mempersiapkan negara secara militer untuk menghadapi semua potensi tantangan keamanan, termasuk situasi tak terduga," katanya.

Tiongkok, dengan personel militer terbesar di dunia, sibuk menambahkan perangkat keras baru, termasuk kapal induk dan pesawat tempur siluman.

Beijing mengatakan pengeluaran militernya untuk tujuan pertahanan adalah persentase yang relatif rendah dari PDB-nya dan para kritikus ingin menjelekkan Tiongkok sebagai ancaman bagi perdamaian dunia.

"Angkatan bersenjata harus mengintensifkan pelatihan dan kesiapan militer secara menyeluruh, mengembangkan panduan strategis militer baru, mencurahkan energi yang lebih besar untuk pelatihan dalam kondisi pertempuran dan melakukan upaya terkoordinasi dengan baik untuk memperkuat kerja militer di semua arah dan wilayah," kata Perdana Menteri Li.

Baca Juga: