Barang-barang yang dibeli Tiongkok dari AS akan mencakup kedelai, gas alam, minyak mentah, dan batu bara

BEIJING - Pemerintah Tiongkok menawarkan kepada Amerika Serikat (AS) untuk membeli barang-barang senilai 70 miliar dollar AS atau sekitar 971 triliun rupiah jika Washington membatalkan pemberlakuan tarif impor.

Barang-barang yang dibeli akan mencakup kedelai, gas alam, minyak mentah, dan batu bara. Penasihat ekonomi senior Tiongkok, Liu He, mengajukan tawaran itu dalam perundingan dagang dengan delegasi AS yang dipimpin oleh Menteri Perdagangan, Wilbur Ross, di Beijing, pekan lalu.

Dalam konferensi pers reguler di Beijing, Kamis (7/6), Kementerian Perdagangan Tiongkok menegaskan selama perundingan berjalan, kedua pihak telah membahas proposal yang lebih rinci.

"Tiongkok dan AS melakukan pembahasan yang mendalam dan konkret pada sejumlah bidang kerja sama perdagangan, terutama pada produk pertanian dan energi.

Tiongkok ingin meningkatkan impor dari AS dengan catatan kedua belah pihak berjalan beriiringan," kata juru bicara kementerian, Gao Feng, saat disinggung soal rencana pembelian tersebut.

Selama ini, ekspor AS ke Tiongkok pada tahun lalu mencapai 130,4 miliar dollar AS. Tawaran paket pembelian oleh Tiongkok itu sama dengan 53,8 persen dari nilai ekspor tersebut.

Tahun lalu, defisit perdagangan AS dengan Tiongkok untuk barang saja mencapai rekor 375 miliar dollar AS. Akibatnya, Gedung Putih telah menuntut Beijing menekan ketidakseimbangan itu hingga sebesar 200 miliar dollar AS.

"Jika Amerika Serikat memberlakukan sanksi perdagangan termasuk dengan tarif impor, semua pencapaian perundingan kedua pihak akan dibatalkan," kata kantor berita resmi Tiongkok, Xinhua, Minggu (3/6).

Menurut Wall Street Journal, Liu secara pribadi menjelaskan pada Ross, tawaran itu akan batal jika Washington memberlakukan tarif impor tambahan.

Pekan lalu, Trump mengumumkan bahwa AS akan memberlakukan tarif impor 25 persen pada produk Tiongkok senilai 50 miliar dollar AS, mencakup produk teknologi tinggi.

Washington bersikeras Tiongkok telah diuntungkan dari dugaan pencurian hak kekayaan intelektual dari AS.

Defisit Menurun

Perang dagang Washington dengan Tiongkok, Eropa, Meksiko dan negara lain merupakan upaya untuk membuat negaranegara itu membeli lebih banyak produk AS, agar menekan turun defisit perdagangan AS.

Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan defisit perdagangan AS turun ke level terendah dalam tujuh bulan pada bulan April, didorong peningkatan ekspor bahan industri dan kedelai.

Hali ini menjadi tanda terbaru dari pertumbuhan ekonomi yang kuat pada kuartal kedua. Dilaporkan, defisit perdagangan AS menyempit 2,1 persen menjadi 46,2 miliar dollar AS, terkecil sejak September 2017.

Adapun revisi data untuk Maret menunjukkan defisit perdagangan turun menjadi 47,2 miliar dollar AS dari yang dilaporkan sebelumnya yakni 49,0 miliar dollar AS.

Sementara itu, ekspor pasokan dan bahan industri mencatat rekor level tertinggi pada April, sedangkan ekspor kedelai meningkat 0,3 miliar dollar AS dan ekspor jagung juga meningkat dengan jumlah yang sama. AFP/SB/AR-2

Baca Juga: