BEIJING - Tiongkok sukses menempatkan tiga astronot ke stasiun luar angkasa yang baru dibangun setelah pada peluncuran Kamis (17/6) pagi dengan roket Long March-2F dari pusat peluncuran Jiuquan di gurun Gobi, barat laut Tiongkok. Ketiga astronot tersebut menandai kehadiran Tiongkok yang berkelanjutan di orbit Bumi selama dekade berikutnya. Dengan peluncuran itu, akan segera ada dua tempat di orbit Bumi di mana astronot tinggal.

Ketiga astronot melambai ke kamera dari kapsul yang mengantar perjalanan mereka ke luar angkasa. Dua puluh satu menit memasuki misi, Direktur pusat peluncuran, Zhang Zhifen, mengumumkan bahwa misi tersebut secara keseluruhan berhasil.

Kalau semuanya berjalan sesuai rencana, para astronot akan berada di stasiun luar angkasa Tiongkok yang baru lahir selama tiga bulan ke depan. Stasiun luar angkasa Tiongkok, yang disebut Tiangong, atau Istana Surgawi, akan bergabung dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), proyek yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) dan Rusia yang terus diduduki selama lebih dari dua dekade.

Peluncuran kali ini merupakan yang ketiga dari 11 misi yang direncanakan untuk menyelesaikan pembangunan pos terdepan jangka panjang pertama Tiongkok di luar angkasa sebelum akhir tahun depan.

Peluncuran stasiun luar angkasa Tiongkok terjadi saat AS dan Rusia bersitegang tentang masa depan Stasiun Luar Angkasa Internasional, dan ketika Tiongkok dan Rusia semakin dekat dalam kerja sama luar angkasa.

Para astronot melayang ke luar angkasa di atas Shenzhou-12, sebuah pesawat ruang angkasa yang akan berlabuh ke dua modul yang diluncurkan sebelumnya. Ini akan secara efektif menjadi bagian lain dari stasiun luar angkasa, yang mengorbit 242 mil, atau 390 kilometer, di atas Bumi. Stasiun Luar Angkasa Internasional sedikit lebih tinggi pada 248 mil.

Model Shenzhou sendiri mengacu pada pesawat ruang angkasa Soyuz era Soviet. Meskipun lebih besar, karena terdiri dari tiga modul, termasuk pesawat yang masuk kembali untuk membawa pulang para astronot ke Bumi.

Menurut Ji Qiming, Asisten Direktur Badan Antariksa Berawak Tiongkok, selain kru, kapal itu juga membawa perlengkapan dasar untuk masa tinggal jangka panjang, termasuk 120 makanan berbeda dengan "nutrisi seimbang, variasi yang kaya, rasa yang enak, dan umur simpan yang lebih lama.

Lima Penerbangan

Tiongkok dilaporkan telah melakukan lima penerbangan awak lagi ke orbit, yang terakhir pada 2016. Komandan misi kali ini adalah Mayor Jenderal Nie Haisheng berumur 56 tahun dari Brigade Astronot Tentara Pembebasan Rakyat. Dia adalah mantan pilot pesawat tempur dan veteran dari dua misi Shenzhou sebelumnya, pada 2005 dan 2013.

Dia didampingi Mayor Jenderal Liu Boming berusia 54 tahun yang juga veteran luar angkasa bagian dari misi pertama luar angkasa Tiongkok pada 2008. Anggota kru lainnya, Kolonel Tang Hongbo berumur 45 tahun tercatat telah dua kali menjadi anggota kru cadangan untuk misi Shenzhou.

n SB/AFP/E-9

Baca Juga: