BEIJING - Tiongkok akan melakukan aksi balasan atas kebijakan Amerika Serikat (AS) yang akan menjatuhkan sanksi kepada organisasi paramiliter, Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang, terkait tuduhan pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis Uighur. Beijing mendesak Washington membatalkan niatnya itu dan tidak ikut campur dalam masalah dalam negeri Tiongkok.

"Aksi Amerika Serikat adalah bentuk ikut campur yang sangat menjijikkan terhadap urusan dalam negeri Tiongkok dan melanggar dasar-dasar norma hubungan antarpemerintahan. Tiongkok sangat menentang dan mengecamnya serta akan siap membalas," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, dalam jumpa pers di Beijing, Kamis (6/8).

Wenbin menyatakan AS tidak punya hak mencampuri urusan gejolak di Xinjiang. Menurut dia, polemik di kawasan itu bukan soal pelanggaran HAM, tetapi ancaman terorisme dan separatisme.

Selain itu, Wenbin juga mengatakan Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang selama ini sudah berkontribusi terhadap perkembangan daerah, keberagaman etnis, menjaga kestabilan sosial, dan pengamanan perbatasan.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan AS menyatakan akan membekukan seluruh aset milik Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang yang berada di wilayah hukum AS. Mereka juga berencana melarang komandan dan perwira korps tersebut untuk melakukan kontak dagang dengan warga AS. Kemenlu dan Kemenkeu AS menuduh korps tersebut bertanggung jawab atas penindasan terhadap etnis Uighur dengan cara penangkapan massal, kerja paksa, dan penyiksaan.

Korps tersebut terdiri dari 14 cabang yang mempunyai struktur mirip lembaga militer. Mereka disebut melaporkan setiap proyek di Xinjiang, termasuk tambang dan eksplorasi energi yang bernilai miliaran dollar kepada Partai Komunis Tiongkok. n AFP/SB/P-4

Baca Juga: