Tiongkok akan mempromosikan perusahaan vaksinnya mentransfer teknologi ke negara berkembang lain dan melakukan produksi bersama.

GUIYANG - Beijing dilaporkan berencana bersama Indonesia dalam memproduksi vaksin Covid-19, dan mendorong lebih banyak uji coba vaksin Tiongkok dilakukan Indonesia. Rencana ini disampaikan setelah pemerintah berupaya meningkatkan upaya vaksinasi setelah peluncurannya yang lambat.

Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, mengatakan negaranya akan meningkatkan kerja sama Covid-19 dengan Indonesia selama pertemuan dengan utusan khusus pemerintah, Luhut Binsar Panjaitan, di Guiyang, Tiongkok, Sabtu (5/6).

Kerja sama ini akan mencakup dukungan untuk pembangunan pusat produksi vaksin regional di Indonesia, serta mendorong lebih banyak produsen vaksin Tiongkok untuk melakukan uji klinis di negara itu.

"Beberapa negara maju telah menimbun vaksin, membuat negara berkembang berjuang dengan vaksin yang tidak mencukupi," kata Wang.

"Setelah mengumumkan dukungan untuk melepaskan hak kekayaan intelektual pada vaksin Covid-19, Tiongkok akan mempromosikan perusahaan vaksinnya untuk mentransfer teknologi ke negara berkembang lainnya, dan melakukan produksi bersama, untuk memperluas aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin," tutur dia.

Industri Vaksin

Menteri Luhut, yang akan berada di Tiongkok hingga Rabu (9/6), mengatakan pemerintah berharap dapat bekerja sama dengan Beijing di seluruh rantai industri untuk vaksin, termasuk penelitian dan pengembangan dan produksi.

Ada kekhawatiran yang berkembang atas akses yang tidak adil ke vaksin, dengan Tiongkok secara konsisten menuduh negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS) melakukan penimbunan. Pada Jumat, negara-negara G7 termasuk AS, Inggris dan Jerman, tanpa Tiongkok, membuat kesepakatan untuk membantu memberikan data yang dapat diandalkan dari uji klinis internasional untuk "mempercepat akses ke perawatan dan vaksin yang disetujui" terhadap Covid-19.

Awal bulan lalu, AS mengatakan pihaknya mendukung seruan dari negara-negara berkembang untuk pengabaian hak kekayaan intelektual vaksin Covid-19, yang beberapa minggu juga didukung Beijing. Namun, para pemimpin Eropa telah menyuarakan kekhawatiran langkah itu tidak akan menjadi peluru ajaib dan dapat menghambat upaya untuk mengadaptasi vaksin ke varian virus korona.

Indonesia menjalankan proses yang lambat dalam kampanye vaksinasi, sebagian karena kekurangan, termasuk keterlambatan dalam menerima dosis AstraZeneca, dengan lebih dari 28,7 juta suntikan diberikan sejauh ini, dan kurang dari 5 persen dari 270 juta penduduknya divaksinasi penuh.

Sejauh ini, Tiongkok telah menyediakan sebagian besar dari 92,2 juta dosis vaksin Covid-19 di Indonesia. Sebagian besar terdiri dari bentuk setengah jadi dari vaksin Sinovac. Indonesia adalah negara pertama di luar Tiongkok yang mengizinkan suntikan Sinovac, meskipun uji klinis di sana menemukan bahwa efektivitas vaksin itu hanya 65 persen, lebih rendah dari AstraZeneca sekitar 70 persen, dan vaksin Pfizer dan Moderna, pada 95 persen.

Selama pertemuan, Wang dan Luhut berjanji untuk memperkuat kerja sama mereka dalam Inisiatif Jalan dan Sabuk Tiongkok (Belt and Road Initiative/BRI), khususnya menyelesaikan kereta cepat Jakarta-Bandung sesuai jadwal. Konstruksi proyek itu tertunda selama pandemi, tetapi Presiden Joko Widodo mengatakan pihaknya berharap dapat beroperasi setelah pengujian selesai pada akhir 2022.

n SB/SCMP/N-3

Baca Juga: