BEIJING - Kementerian Luar Negeri Tiongkok memprotes langkah Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga terus menyebut Taiwan sebagai sebuah negara. Protes itu karena Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai bagian dari kedaulatan negaranya, bukan sebagai sebuah negara yang berdaulat.

"Tiongkok menyatakan ketidakpuasannya dengan pernyataan yang keliru dari Jepang dan mengajukan protes serius terhadap Jepang," kata Juru Bicara Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin, di Beijing, pekan lalu seperti dikutip dari situs resminya.

"Hanya ada satu Tiongkok di dunia ini," kata Wang.

Dia pun mendesak Jepang untuk lebih hati-hati dalam berkata dan bertindak menyoal Taiwan. Penegasan Wang tersebut menanggapi pernyataan PM Jepang YoshihideSuga yang menyebut Taiwan sebagai salah satu negara.

Jepang sebelumnya dalam berbagai pernyataan biasa menyebut "wilayah" untuk Pemerintahan Taiwan. Sementara Tiongkok terus mengklaim pulau itu bagian dari wilayahnya yang tak dapat dipindahtangankan.

Sebutan yang dilontarkan Suga untuk Taiwan muncul lantaran Jepang dan Tiongkok telah berselisih dalam beberapa hal, termasuk di wilayah Laut Tiongkok Timur dan tindakan keras terhadap Hong Kong.

Begitu pula dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Washington, April lalu, Suga mengonfirmasi tindakannya dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

"Pentingnya perdamaian dan stabilitas di Pulau Taiwan," kata Suga mengutip dari Japan Times.

Pernyataan tersebut sekaligus menjadi tanda, untuk pertama kalinya selama 52 tahun, Pemimpin Jepang dan Amerika Serikat menyebut Taiwan dalam pernyataan bersamanya.

Donasi Vaksin

Setelah pertemuan itu, Kementerian Luar Negeri Tiongkok meminta seorang pejabat senior Kedutaan Besar Jepang di Beijing untuk mengajukan protes terhadap perjanjian antara AS dan Jepang.

Tiongkok juga geram terhadap Jepang yang telah mendonasikan vaksin Covid-19 ke Taiwan. Mereka mencap langkah itu sebagai "pertunjukan politik".

Taiwan dan Tiongkok memiliki pemerintahan sendiri sejak 1949, usai perang saudara.

Hubungan kedua negara itu semakin buruk sejak Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang mulai menjabat 2016, lebih condong pada kemerdekaan Taipei.

Sementara Tokyo memutuskan hubungan diplomatik dengan Taipei. Mereka menjalin hubungan dengan Beijing pada tahun 1972. Meski demikian Taiwan dan Jepang terus mempertahankan hubungan ekonomi.

n SB/E-9

Baca Juga: