BEIJING - Para pejabat keuangan Tiongkok pada Selasa (6/2), mengungkapkan keprihatinannya kepada pejabat Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) yang berkunjung di Beijing mengenai tarif impor, pembatasan investasi, dan sanksi AS yang ditetapkan untuk "menekan" perusahaan-perusahaan Tiongkok.

"Kedua belah pihak melakukan pembicaraan mendalam, jujur, pragmatis dan konstruktif mengenai situasi makroekonomi dan kebijakan mereka, serta utang negara-negara berkembang, dan isu-isu lainnya dalam pertemuan minggu ini di Beijing," kata Kementerian Keuangan Tiongkok.

"Mereka sepakat untuk terus menjaga komunikasi," tambahnya.

Dalam pertemuan terpisah, kantor berita resmi Tiongkok, Xinhua melaporkan, Wakil Perdana Menteri Tiongkok, He Lifeng, pada Rabu juga bertemu dengan Wakil Menteri Keuangan AS untuk Urusan Internasional, Jay Shambaugh,

"He mendesak kedua negara untuk memperdalam pertukaran dan kerja sama guna menstabilkan dan mengembangkan hubungan ekonomi Tiongkok-AS," tambah badan tersebut.

Pembicaraan tersebut menggarisbawahi ketegangan perdagangan antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Keduanya telah membuat tawaran untuk meredakan perselisihan, terutama ketika Amerika Serikat meningkatkan kontrol ekspor yang dimaksudkan untuk menjaga semikonduktor paling canggih itu lepas dari tangan Tiongkok.

Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok, Wang Shouwen, menyatakan keprihatinannya mengenai pembatasan teknologi semikonduktor dan layanan cloud di Tiongkok, perlakuan adil terhadap perusahaan Tiongkok di AS, dan pembatasan fotovoltaik.

"Kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS merupakan kekuatan yang menstabilkan hubungan kedua negara," kata Wang dalam panggilan video terpisah dengan Wakil Menteri Perdagangan AS, Marisa Lago, seraya menambahkan Tiongkok siap bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk memperluas kerja sama dan mengelola perbedaan.

Baca Juga: