BEIJING -Tiongkok menjadi pemimpin dunia dalam bidang energi terbarukan, yang mencakup 40 persen dari seluruh kapasitas tenaga surya di planet ini, lapor Rystad Energy. Amerika Serikat berada di posisi kedua dengan 12 persen.

Seperti dikutip dari ecowatch, Bloomberg melaporkan tahun lalu, Tiongkok memasang lebih banyak kapasitas tenaga surya baru dibandingkan jumlah total yang pernah dipasang di negara lain.

"Sektor tenaga surya Tiongkok akan memecahkan rekor di tahun-tahun mendatang. Ketika kapasitas terpasang melampaui angka 500 gigawatt (GW) pada akhir tahun 2023, diperlukan waktu 13 tahun untuk mencapai pencapaian itu. Namun jumlah tersebut akan meningkat dua kali lipat menjadi 1 terawatt (TW) hanya dalam tiga tahun berikutnya," kata Rystad Energy.

Menurut Administrasi Energi Nasional Tiongkok atau National Energy Administration (NEA), negara itu meningkatkan kapasitas tenaga surya sebesar 216,9 GW pada tahun lalu, melampaui rekornya sebesar 87,4 GW dari tahun sebelumnya, lapor Bloomberg.

Jumlah tersebut lebih besar dari total AS yang berjumlah 175,2 GW, menurut perkiraan BloombergNEF.

Investasi Meningkat

Pada tahun 2023, investasi energi baru Tiongkok meningkat lebih dari 34 persen, kata juru bicara NEA Zhang Xing dalam siaran pers Dewan Negara.

"Lonjakan investasi yang luar biasa di sektor energi terbarukan Tiongkok, khususnya di bidang tenaga surya dan angin, menggarisbawahi fokus strategis negara tersebut dalam mendiversifikasi portofolio energinya dan mengurangi ketergantungan pada sumber-sumber tradisional," kata Lin Boqiang, kepala Institut Studi Energi Tiongkok di Universitas Xiamen dalam siaran persnya.

"Kepemimpinan global Tiongkok dalam energi terbarukan terbukti tidak hanya dalam skala investasi tetapi juga dalam penerapan teknologi dan praktik inovatif secara luas."

Laporan Badan Energi Terbarukan Internasional mengatakan biaya pembangkit listrik fotovoltaik dan pembangkit listrik tenaga angin masing-masing telah turun lebih dari 80 dan 60 persen, selama satu dekade terakhir, sebagian besar disebabkan oleh inovasi, teknik, dan manufaktur Tiongkok, menurut siaran pers tersebut.

Data NEA menunjukkan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga surya di Tiongkok meningkat sebesar 55,2 persen tahun lalu, sementara kapasitas pembangkit listrik secara keseluruhan meningkat sebesar 13,9 persen menjadi total 2.919 GW, menurut laporan Reuters.

Kapasitas pembangkit listrik tenaga angin di dalam negeri tumbuh sebesar 20,7 persen.

Baca Juga: