BEIJING - Otoritas Tiongkok telah merilis rencana untuk mengembangkan sebuah sistem energi modern untuk periode lima tahun, mulai dari 2021 hingga 2025. Dalam rencana lima tahunan itu, ditetapkan beberapa target untuk mengamankan pasokan dan meningkatkan efisiensi energi.

Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok bersama Administrasi Energi Nasional Tiongkok dalam rilisnya menyebutkan negara Tirai Bambu itu pada 2025 mendatang akan membawa kapasitas produksi energi domestik tahunan mereka lebih dari 4,6 miliar ton batu bara standar, sedangkan produksi minyak mentah tahunan diprediksi akan pulih dan stabil pada 200 juta ton. Sementara itu, produksi gas alam tahunan akan mencapai lebih dari 230 miliar meter kubik pada 2025.

Dalam rencana pengembangan itu juga menekankan sejumlah upaya untuk memajukan pengembangan pembangkit listrik tenaga angin dan surya skala besar dan berkualitas tinggi, serta mengembangkan tenaga nuklir secara aktif, aman, dan tertib.

Dengan premis memastikan keselamatan, Tiongkok akan mempertahankan kecepatan konstruksi yang stabil pada proyek-proyek tenaga nuklir pesisir untuk secara rasional mendistribusikan proyek-proyek baru. Negara ekonomi terbesar kedua dunia itu menetapkan target untuk meningkatkan kapasitas operasional tenaga nuklir terpasang menjadi sekitar 70 juta kilowatt pada 2025.

"Sembari meningkatkan produksi energi, Tiongkok juga berupaya mengurangi emisi karbon dioksida per unit Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 18 persen selama periode lima tahun itu," sebut keterangan otoritas Tiongkok itu seperti dikutip Antara dari Xinhua.

Kantor berita Xinhua juga melaporkan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga angin dan surya di Tiongkok meningkat pesat dalam dua bulan pertama tahun ini seiring dengan upaya mencapai netralitas karbon.

Pada periode Januari-Februari, kapasitas terpasang energi angin melonjak 17,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) mencapai 330 juta kilowatt. Sementara itu, kapasitas terpasang energi surya mencapai 320 juta kilowatt selama periode tersebut, melonjak 22,7 persen dari setahun lalu.

Netralitas Karbon

Hingga akhir bulan lalu, total kapasitas terpasang pembangkit listrik di Tiongkok mencapai 2,39 miliar kilowatt, naik 7,8 persen (yoy). Negara tersebut juga telah mengumumkan upaya mencapai puncak emisi karbon dioksida pada 2030 dan netralitas karbon pada 2060.

Guna mencapai target itu, Tiongkok juga secara bertahap meningkatkan porsi konsumsi energi nonfosil menjadi sekitar 20 persen pada 2025, sekitar 25 persen pada 2030, dan lebih dari 80 persen pada 2060, menurut sebuah dokumen yang dirilis oleh Komite Sentral Partai Komunis dan Dewan Negara Tiongkok.

Baca Juga: