SHANGHAI - Tiongkok telah memulai uji radiasi selimut pada impor makanan laut dari Jepang, menurut sejumlah sumber yang akrab dengan hubungan bilateral Tiongkok dan Jepang, Selasa (18/7).

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Hirokazu Matsuno mengatakan kepada media di Tokyo pada Rabu (19/7) bahwa ada kasus di mana sejumlah ekspor makanan laut Jepang ditahan oleh bea cukai Tiongkok. Kebijakan tersebut dinilai sebagai sebuah langkah guna menekan rencana Tokyo untuk melepaskan 1 juta kubik air radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima ke laut.

Tindakan yang diperkenalkan pada awal bulan ini telah memperpanjang prosedur bea cukai, mendorong beberapa bisnis di Tiongkok untuk tidak mengimpor makanan laut dari Jepang. Kementerian luar negeri dan kementerian pertanian Jepang telah mulai membahas bagaimana mengatasi masalah tersebut, menurut sejumlah sumber.

Tokyo bertujuan untuk membuang air Fukushima ke laut pada sekitar musim panas, tetapi Tiongkok menantang keras rencana tersebut.

Pada 7 Juli lalu, otoritas bea cukai Tiongkok mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan "mempertahankan tingkat kewaspadaan yang tinggi" dan "mengambil semua tindakan yang diperlukan pada waktu yang tepat sesuai dengan perkembangan situasi."

Uji selimut tersebut dimulai tidak lama setelah pernyataan tersebut dikeluarkan, membutuhkan sekitar dua pekan untuk barang dalam pendingin melewati bea cukai dan sekitar satu bulan untuk makanan laut beku. Pemeriksaan radiasi makanan laut hanya dilakukan di Jepang, tetapi tidak di Tiongkok, kata sumber tersebut.

Sejak kecelakaan nuklir Fukushima 2011 yang disebabkan oleh gempa bumi dan tsunami besar, Tiongkok telah melarang makanan impor dari Fukushima dan sembilan prefektur Jepang lainnya.

Jika rencana pelepasan air itu dimulai, Beijing dapat lebih memperketat kontrol impor makanan dari Jepang.

Pengadaan Alternatif

Sebuah restoran Jepang di Shanghai mengatakan bahwa mereka tidak punya pilihan selain menggunakan tuna yang diimpor dari Spanyol karena impor makanan laut dari Jepang dihentikan pekan lalu.

Pihak importir Shanghai mengatakan pada kliennya bahwa mereka telah menghentikan impor dan pengiriman ikan segar dari Jepang pada Senin (17/7). Mereka berencana untuk mengirim staf ke luar negeri untuk mencari sumber pengadaan alternatif.

Di PLTN Fukushima Daiichi, sejumlah besar air radioaktif telah dihasilkan dalam proses pendinginan puing-puing bahan bakar yang meleleh.

Baca Juga: