SHANGHAI - Tiongkokpada Jumat (17/6) meluncurkan kapal induk ketiganya, Fujian yang pertama dirancang dan dibangun seluruhnya di negara tersebut. Hal ini menandai kemajuan militer besar bagi negara adidaya Asia itu.

Pengumuman itu datang ketika ketegangan antara Tiongkokdan Amerika Serikat (AS) telah meningkat secara signifikan dalam beberapa pekan terakhir, akibat sikap Beijing terhadap Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, yang dipandangnya sebagai provinsi yang jika perludikuasai secara paksa.

Diluncurkan di Galangan Kapal Shanghai dengan sangat meriah, Fujian secara teknis lebih canggih daripada kapal induk Tiongkoklainnya. "Ini adalah kapal induk ketapel pertama yang sepenuhnya dirancang dan dibangun oleh Tiongkok," kata televisi pemerintah CCTV.

Fujian akan memakan waktu bertahun-tahun sebelum mencapai kapasitas operasional, karena Kementerian Pertahanan belum mengumumkan tanggal untuk masuk ke layanan. "Layanan dan uji tambat akan dilakukan sesuai rencana setelah kapal diluncurkan," lapor CCTV.

Seperti dikutip dari france24, Tiongkok memiliki dua kapal induk lain yang beroperasi. Liaoning ditugaskan pada 2012, dan Shandong memasuki layanan pada 2019. Berbeda dengan Fujian, keduanya menggunakan platform lepas landas pesawat gaya lompat ski, untuk dan tidak memiliki sistem peluncur ketapel.

Menurut majalah pertahanan Janes, AS saat ini memiliki kapal induk paling banyak yang beroperasi di 11 kapal, diikuti oleh Tiongkokdan Inggris masing-masing dua.

Kapal perang Tiongkoktelah berulang kali berlayar melalui selat yang memisahkan Taiwan dari daratan, dan menggunakan jet tempur untuk mengusir patroli kebebasan navigasi dari AS dan sekutunya.

Menteri Pertahanan Tiongkok,Wei Fenghe, pekan lalu memperingatkan rekannya dari AS bahwa Beijing akan "tidak ragu untuk memulai perang, tidak peduli biayanya" jika Taiwan mendeklarasikan kemerdekaan.

Presiden Tiongkok,Xi Jinping, telah mengawasi perombakan besar-besaran Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) sejak berkuasa pada 2012, dan telah berjanji untuk membangun kekuatan "sepenuhnya modern" yang menyaingi militer AS pada 2027. Pertumbuhan militer Tiongkokterjadi pada saat ketegangan geopolitik meningkat ketika Washington berupaya menopang aliansi militer di kawasan Asia-Pasifik.

Tahun lalu, AS mendapatkan kesepakatan bersejarah dengan Inggris untuk berbagi teknologi kapal selam nuklir dengan Australia dan sejak itu telah melakukan banyak penjualan senjata ke Taiwan, yang memicu kemarahan Beijing.

Sementara itu, Tiongkokmenengahi perjanjian keamanan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Kepulauan Solomon awal tahun ini yang membutakan Washington dan sekutunya, memicu kekhawatiran akan pangkalan militer Tiongkoklainnya di Pasifik.

Baca Juga: