Militer Tiongkok memulai latihan tembak langsung di dekat Taiwan setelah menggelar latihan berskala besar.
BEIJING - Militer Tiongkok memulai latihan tembak langsung di dekat Taiwan pada hari Selasa (22/10), mempertahankan tekanan terhadap pulau itu setelah menggelar latihan berskala besar dan Presiden Xi Jinping meminta pasukan untuk bersiap perang.
Partai Komunis Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai bagian wilayahnya dan mengatakan tidak akan meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa pulau itu ke bawah kendalinya.
Bulan ini, Beijing mengirim pesawat dan kapal perang ke sekitar pulau dalam apa yang disebut sebagai "peringatan keras terhadap tindakan separatis pasukan 'Kemerdekaan Taiwan'".
Pada hari Senin, Administrasi Keselamatan Maritim (MSA) di pulau timur Pingtan mengumumkan bahwa "tembakan senjata" akan terjadi di area terbatas yang dekat dengan daratan Tiongkok, sekitar 105 kilometer (66 mil) dari Taiwan.
MSA mengatakan aksi tersebut akan dimulai pukul 9.00 pagi waktu setempat (01.00 GMT) dan berlangsung selama empat jam di area seluas sekitar 150 kilometer persegi (60 mil persegi).
Pingtan adalah titik terdekat di daratan Tiongkok dengan pulau utama Taiwan.
Pihak berwenang maritim tidak mengatakan pasukan Tiongkok mana yang akan melaksanakan penembakan langsung, atau tujuannya.
Menanggapi latihan tersebut, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya memantau dengan ketat "aktivitas dan niat militer" Tiongkok.
Taipei mengatakan latihan tersebut bisa jadi bagian dari "taktik Beijing untuk meningkatkan intimidasinya terkait dengan dinamika di Selat Taiwan".
Perdana Menteri Cho Jung-tai menggambarkannya sebagai "ancaman yang merusak perdamaian dan stabilitas regional".
Kapal AS-Kanada Melintas
Sebuah kapal perang AS dan Kanada melewati Selat Taiwan sepanjang 180 kilometer akhr pekan kemarin, bagian dari lintasan rutin Washington dan sekutunya yang dimaksudkan untuk memperkuat statusnya sebagai jalur perairan internasional.
Beijing mengutuk aksi pelayaran tersebut karena mengganggu "perdamaian dan stabilitas" di selat tersebut.
Tiongkok mengirimkan sejumlah pesawat militer, kapal perang, dan kapal penjaga pantai dalam jumlah yang memecahkan rekor untuk mengepung Taiwan pada tanggal 14 Oktober dalam putaran keempat latihan besar hanya dalam waktu dua tahun di wilayah tersebut.
Taiwan mengerahkan pasukan dan menempatkan pulau-pulau terpencil dalam keadaan siaga tinggi sebagai tanggapan atas latihan tersebut.
Beijing telah meningkatkan tekanan militer terhadap Taipei dalam beberapa tahun terakhir, dengan mengerahkan pesawat tempur dan pesawat militer lainnya serta kapal di sekitar pulau tersebut hampir setiap hari.
Setelah latihan "Joint Sword-2024B", angkatan daratnya bersumpah tidak akan menghentikan penggunaan kekuatan untuk merebut kembali pulau itu.
Dalam kunjungan ke brigade Pasukan Roket militer Tiongkok setelah latihan tersebut, Presiden Xi mendesak mereka untuk memperkuat kesiapan perang, kata media pemerintah.