BEIJING - Tiongkok mengklaim telah berhasil melakukan uji coba misil antibalistik jarak menengah pada Minggu (19/6) malam. Kesuksesan itu dilaporkan oleh Kementerian Pertahanan Tiongkok pada Senin (20/6).

Kementerian itu mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa uji coba teknologi pencegat antimisil jarak menengah berbasis darat telah dilaksanakan pada malam itu.

"Tes tersebut mencapai target yang diharapkan," kata Kementerian Pertahanan Tiongkok. "Tes ini bersifat defensif dan tidak ditujukan ke negara mana pun," imbuh kementerian itu tanpa memberikan rincian lainnya seperti dimana lokasi uji coba, spesifikasi senjata maupun nama negara yang dimaksud.

Tiongkok diketahui memang telah meningkatkan penelitian ke semua jenis misil, dari yang sanggup menghancurkan satelit di luar angkasa hingga misil balistik berhulu ledak nuklir. Pengembangan senjata ini adalah bagian dari skema modernisasi alutsista militer yang ambisius yang diawasi langsung oleh Presiden Xi Jinping serta untuk meningkatkan kemampuan pertahanan negara itu.

Sistem misil antibalistik dimaksudkan untuk melindungi suatu negara dari potensi serangan dengan menggunakan proyektil untuk mencegat misil yang masuk, termasuk misil balistik antarbenua (ICBM).

Ke-6 Kali

Negeri Panda itu sebelumnya telah melakukan tes serupa pada Februari 2021 lalu dan sejauh ini Tiongkok telah mengumumkan enam kali uji coba misil antibalistik berbasis darat, ungkap media pemerintah Global Times.

Tiongkok diketahui telah melakukan tes semacam itu sejak 2010 dan biasanya diadakan setiap beberapa tahun. "Sebelum uji coba pada Minggu, Tiongkok terakhir meluncurkan uji coba misil anti balistik pada Februari 2021," ungkap Global Times.

Uji coba persenjataan itu sendiri bisa menambah ketegangan di wilayah yang sudah bergejolak, di mana Beijing dan Washington DC bersaing untuk mendapatkan pengaruh.

Sebelumnya Tiongkok bersama dengan negara sekutunya, Russia, telah berulang kali menyatakan penentangan terhadap penempatan sistem antimisil Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) AS di Korea Selatan. Tiongkok berpendapat radar kuat dari peralatan itu bisa menembus ke wilayahnya.

Tiongkok dan Russia juga telah mengadakan simulasi latihan antimisil beberapa waktu lalu.

Korut juga telah meningkatkan uji coba misilnya dalam beberapa bulan terakhir, mendorong Korsel dan AS untuk menanggapi provokasi dari Pyongyang itu. ST/Bloomberg/I-1

Baca Juga: