JIUQUAN - Tiongkok meluncurkan awak termudanya ke stasiun luar angkasa pada Kamis (26/10) dalam upayanya mengirim astronaut ke Bulan sebelum tahun 2030.

Associated Press menyebutkan, pesawat ruang angkasa Shenzhou 17 lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di tepi Gurun Gobi di barat laut Tiongkok dengan menggunakan roket Long March 2-F pada pukul 11.14 waktu setempat.

Menurut Badan Antariksa Berawak Tiongkok, usia rata-rata ketiga awak tersebut adalah yang termuda sejak peluncuran misi pembangunan stasiun luar angkasa, menurut laporan stasiun televisi negara CCTV sebelumnya. Usia mereka rata-rata 38 tahun, kata media pemerintah China Daily.

Beijing sedang mengejar rencana menempatkan astronaut di Bulan sebelum akhir dekade ini di tengah persaingan dengan AS untuk mencapai tonggak sejarah baru di luar angkasa. Hal ini mencerminkan persaingan untuk mendapatkan pengaruh antara dua ekonomi terbesar di dunia dalam bidang teknologi, militer, dan diplomatik.

Ketiga astronaut tersebut adalah Tang Hongbo, Tang Shengjie dan Jiang Xinlin. Mereka akan menggantikan kru yang telah berada di stasiun tersebut selama enam bulan. Tang adalah seorang veteran yang memimpin misi luar angkasa pada 2021 selama tiga bulan.

Awak baru tersebut akan melakukan eksperimen di bidang kedokteran luar angkasa, teknologi luar angkasa, dan bidang lainnya selama misi mereka dan akan membantu memasang dan memelihara peralatan di dalam dan di luar stasiun, kata badan tersebut.

Pada Rabu, badan tersebut juga mengumumkan rencana mengirim teleskop baru untuk menyelidiki jauh ke dalam alam semesta.CCTV mengatakan teleskop tersebut akan memungkinkan survei dan pemetaan langit. Tidak ada jangka waktu yang diberikan untuk pemasangannya.

Tiongkok telah meneliti pergerakan bintang dan planet selama ribuan tahun. Sementara di zaman modern, Tiongkok berupaya menjadi pemimpin dalam eksplorasi ruang angkasa dan sains.

Mereka membangun stasiun luar angkasanya sendiri setelah dikeluarkan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), karena kekhawatiran AS atas kendali program oleh Tentara Pembebasan Rakyat, cabang militer dari Partai Komunis yang berkuasa.

Misi luar angkasa berawak pertama Tiongkok pada 2003 menjadikannya negara ketiga, setelah bekas Uni Soviet dan AS, yang mengirim manusia ke luar angkasa menggunakan sumber dayanya sendiri.

Pengeluaran, rantai pasokan, dan kemampuan Amerika diyakini memberikan keunggulan signifikan terhadap Tiongkok, setidaknya untuk saat ini. Namun, Tiongkok telah melakukan terobosan di beberapa wilayah, dengan membawa sampel dari permukaan Bulan untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade dan mendaratkan kendaraan penjelajah di sisi jauh Bulan yang jarang dijelajahi.

Sementara itu, AS bermaksud mengirim astronaut kembali ke permukaan Bulan pada akhir 2025 sebagai bagian dari komitmen baru mereka terhadap misi berawak, dibantu oleh pihak swasta seperti SpaceX dan Blue Origin.

Selain program Bulan, kedua negara juga secara terpisah telah mendaratkan robot penjelajah di Mars. Tiongkok berencana mengikuti jejak AS mendaratkan pesawat ruang angkasa di asteroid.

Baca Juga: