DAVOS - Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, mengatakan hambatan perdagangan yang "diskriminatif" merupakan ancaman terhadap perekonomian global, namun Amerika Serikat (AS) mempertahankan pembatasannya terhadap teknologi microcip dengan alasan keamanan nasional.

"Langkah-langkah baru yang diskriminatif terhadap perdagangan dan investasi muncul setiap tahun. Hambatan atau gangguan apa pun dapat memperlambat atau menghalangi aliran sumber kehidupan perekonomian dunia," kata Li kepada para elit politik dan bisnis dunia dalam ajangForum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) di Davos, Selasa (16/1).

Li tidak menyebutkan nama negara mana pun, namun Beijing telah berselisih dengan AS dan Uni Eropa (UE) mengenai perdagangan dalam beberapa tahun terakhir, khususnya dalam bidang teknologi tinggi dan energi ramah lingkungan.

Dikutip dari France 24, pernyataan Li muncul ketika konferensi WEF ke-54 yang tengah disibukkan dengan sejumlah risiko global, termasuk perang di Ukraina dan Gaza, perubahan iklim, dan pesatnya peningkatan kecerdasan buatan.

Li berbagi sorotan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang menghadiri forum tersebut secara langsung untuk pertama kalinya dalam upaya mempertahankan dukungan militer dari sekutu setelah hampir dua tahun berperang dengan Russia.

Dia berbicara hanya beberapa hari setelah pemilihan presiden yang menegangkan di Taiwan, pulau demokratis yang diklaim Beijing sebagai bagian dari Tiongkok.

Namun pejabat paling senior Tiongkok yang menghadiri forum tersebut sejak tahun 2017 tidak membahas pemilu tersebut dan malah berfokus pada perdagangan, perekonomian negaranya, dan AI.

Ketegangan Berlanjut

Ketegangan perdagangan AS-Tiongkok melonjak di bawah kepemimpinan Donald Trump dan terus berlanjut di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, yang pemerintahannya memperketat pembatasan ekspor microcip ke Tiongkok.

"Saya ingin memperjelas langkah-langkah yang disesuaikan ini bukanlah blokade teknologi," kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, secara terpisah di Davos.

Sullivan mengatakan langkah-langkah tersebut tidak bertujuan "membatasi perdagangan dan investasi yang lebih luas" dan malah bertujuan mencegah saingan strategisnya mengeksploitasi teknologi AS "untuk melemahkan keamanan nasional kita".

Sementara itu, UE telah membuka penyelidikan terhadap subsidi mobil listrik Tiongkok.

"Ada banyak contoh di mana ketidakteraturan satu pihak melemahkan rasa saling percaya dengan pihak lain," ungkap Li tanpa menyebutkan nama.

Namun perusahaan-perusahaan AS dan Eropa telah lama mengeluhkan hambatan dalam melakukan bisnis yang setara di Tiongkok.

Sementara itu, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan telah melakukan pembicaraan yang transparan dengan Li di Davos. "Kami sangat jelas dan jujur ??mengenai ketidakseimbangan perdagangan yang kami alami dengan Tiongkok," katanya kepada wartawan.

Zelensky naik podium beberapa jam kemudian dan menggunakan tempat tersebut untuk mengutuk Presiden Russia, Vladimir Putin, sebagai "predator".

Sebelumnya, ia bertemu dengan kelompok "CEO untuk Ukraina" dan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

Kyiv berusaha keras untuk memastikan dukungan dari sekutu tidak goyah selama perang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II, karena perhatian dunia telah beralih ke Timur Tengah di tengah kekhawatiran akan meluasnya konflik di Gaza.

"Kami bertekad untuk mempertahankan dukungan kami untuk Ukraina," kata Blinken usai pembicaraan.

Sebelumnya, Partai Republik di Kongres AS telah menghalangi perpanjangan bantuan militer untuk Ukraina, dan Kyiv serta sekutunya khawatir akan berkurangnya dukungan jika Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS akhir tahun ini.

Para pemimpin Uni Eropa akan mengadakan pembicaraan bulan depan dalam upaya untuk menyetujui paket bantuan sebesar 50 miliar euro (55 miliar dollar AS) untuk Ukraina yang diveto pada bulan Desember oleh Hongaria.

Dalam pidatonya, von der Leyen mengatakan sekutu Ukraina perlu menjamin dukungan yang stabil untuk Kyiv. "Ukraina bisa menang dalam perang ini. Tapi kita harus terus memperkuat perlawanan mereka," katanya.

Mengenakan baju berwarna gelap dan celana panjang berwarna hijau zaitun, Zelensky disambut dengan tepuk tangan meriah saat memasuki pertemuan tertutup dengan para CEO.

Raja pertambangan Australia, Andrew Forrest, mengatakan bahwa para eksekutif menyatakan dukungan "sepenuhnya" untuk Zelensky. "Kunci, stok, dan barel, dari setiap negara. Tidak masalah apakah Anda India, Afrika Selatan, Tiongkok. Mereka mendapat dukungan," kata Forrest.

Kecerdasan buatan juga mendominasi diskusi di Davos setelah banyaknya contoh yang menunjukkan kemajuan teknologi yang menakjubkan pada tahun lalu. Meskipun terdapat kegembiraan, terdapat kekhawatiran mengenai ancaman yang ditimbulkan oleh AI.

"Misinformasi dan disinformasi yang didorong oleh AI menjelang pemilu di banyak negara, termasuk Amerika Serikat, merupakan risiko global terbesar tahun ini dan tahun depan," kata WEF pekan lalu.

Li mengatakan "garis merah" harus ditarik dalam pengembangan AI untuk memastikan teknologi tersebut bermanfaat bagi masyarakat dan bukan hanya "sekelompok kecil orang".

Von der Leyen memperingatkan bahwa "Eropa harus meningkatkan permainannya" dalam hal teknologi. "Dan menunjukkan cara untuk menggunakan AI secara bertanggung jawab," pungkasnya.

Baca Juga: