BEIJING - Tabrakan kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), USS John S McCain dengan kapal tanker Alnic MC, dikomplain oleh pemerintah Tiongkok. Editorial di China Daily (22/8) menuliskan, kecelakaan itu memperlihatkan risiko lalu lintas laut di kawasan Asia semakin meningkat, padahal AS mengklaim ingin membantu melindungi kebebasan bernavigasi.

"Masyarakat akan sangat bingung mengapa kapal perang secanggih seperti itu bisa menghadapi banyak masalah. Investigasi terkait kecelakaan ini akan memakan waktu lama untuk sampai pada kesimpulan, tetapi tidak ada penyangkalan pada fakta bahwa aktivitas oleh kapal-kapal perang AS di kawasan Asia Pasifik sejak Washington DC memulai menyeimbangkan pengaruhnya di kawasan yang pada akhirnya meningkatkan risiko terhadap kapal-kapal komersial," demikian bunyi editorial China Daily edisi Selasa (22/8).

Pemerintah Tiongkok amat kecewa dengan diberlakukannya kebebasan bernavigasi oleh pemerintah AS di area pulau-pulau yang sedang dipersengketakan di kawasan Laut Tiongkok Selatan (LTS). Beijing mengklaim hampir 90 persen wilayah perairan LTS dan telah meningkatkan kehadiran kapasitas militernya di kawasan itu, termasuk membangun beberapa pangkalan udara disana.

"Saat Angkatan Laut AS semakin berbahaya dan menjadi hambatan di wilayah perairan Asia, pemerintah Tiongkok telah mengupayakan dengan anggota Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) untuk menyusun sebuah code of conduct terkait sengketa LTS. Tiongkok telah mendorong pula keamanan bernavigasi dengan membangun 5 mercu suar di pulau-pulau di LTS. Siapapun harus mampu mengatakan siapa yang patut dipersalahkan dalam memiliterisasi perairan LTS dan menerapkan sebuah ancaman terhadap bernavigasi," imbuh China Daily.

Lanjutkan Pencarian

Terkait tabrakan kapal perang USS John S McCain dengan kapal tanker Alnic MC, pasukan Angkatan Laut dan Marinir AS melakukan pencarian terhadap 10 pelaut AS yang hilang akibat kecelakaan tersebut. Saat bertabrakan, kapal USS John S McCain mengalami kerusakan berat di bagian lambung.

Melalui situs resminya, Armada ke-7 AS menyatakan pemerintah AS telah mengerahkan para penyelam profesional yang akan menyusuri area kapal yang rusak, dimana kapal itu sekarang sudah berlabuh di Singapura.

"Kami akan mengamati kerusakan yang terjadi di lambung kapal dan area-area yang dipenuhi air," demikian bunyi pernyataan Armada ke-7 AS.

Kabar terakhir menyebutkan bahwa telah menemukan sejumlah jasad dalam kompartemen yang tertutup pada bagian kapal perang yang mengalami kerusakan. "Para penyelam kami telah berhasil menemukan sejumlah jasad dalam upaya pencarian mereka," kata Laksamana Scott Swift, Komandan Armada Pasifik AS, dalam konferensi pers di pangkalan Angkatan Laut Changi, Singapura, lokasi kapal perang USS John S McCain berlabuh untuk melakukan perbaikan. uci/Rtr/I-1

Baca Juga: