Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, Tiongkok telah resmi bergulir sejak 4 Februari lalu hingga 20 Februari mendatang. Ini menjadi momen pertama kali olimpiade dilaksanakan menggunakan hampir 100 persen salju buatan.

Dalam mengantisipasi perubahan Iklim, Tiongkok menggunakan hampir 100 persen saljut buatan, dengan lebih dari 100 generator salju dan 300 meriam salju. Ini berguna untuk menutupi lereng agar perlombaan ski dan snowboarding tetap berlangsung.

Teknologi salju buatan sangat dibutuhkan lantaran perbedaan cuaca hujan salju di masing-masing tuang rumah penyelenggara olimpiade musim dingin. Selain itu, perubahan iklim juga dinilai berpengaruh terhadap musim dingin yang memendek dan lapisan-lapisan es yang mencair.

Diketahui, seluruh arena di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 digelar menggunakan salju buatan. Adapun sembilan jenis salju yang dirancang khusus sesuai tuntutan kompetisi olahraga yang berbeda-beda, salah satunya kriteria atau jenis salju seperti es.

Jenis salju tersebut merupakan bentuk kualitas resor ski, yang memang berfungsi untuk mengurangi gaya gesekan permukaan lintasan ski. Karena itu, kualitas salju tersebut berperan sangat penting dalam meningkatkan kinerja atlet, seperti kenyamanan bermain ski, serta keamanan dalam melindungi tubuh saat atlet terjatuh.

Menurut laporan salah satu stasiun tv di Tiongkok, kerapatan salju yang dibuat mesin salju yakni 0,1-0,4 gram per sentimeter kubik. Sementara kerapatan salju seperti es membutuhkan 0,65 gram per sentimeter kubik.

Sebagian besar parameter utama di sepanjang proses produksi, seperti tingkat ketebalan salju, dan seberapa sering air perlu diisi, semuanya melalui blokade teknologi.

Sejak 2019 hingga 2021, tim peneliti teknis di Tiongkok mulai bereksperimen produksi salju seperti es. Dalam laporan menyebutkan, upaya tersebut dilakukan Tiongkok secara mandiri membangun jalur es dan salju, alat pengukur kekerasan es dan salju, serta alat pengukur ukuran partikel es dan salju.

Lebih dari itu, peralatan pemantau profesional untuk jalur es dan salju juga telah dilokalisasi, dengan biaya yang lebih efisien, menyediakan model yang hijau dan efisien untuk pembangunan jalur ski di era pasca-Olimpiade musim dingin.

Sebagian besar acara ski dan snowboarding di Olimpiade Beijing akan digelar di Zhangjiakou, sekitra 110 mil barat laut Beijing. Cabang olahraga ini akan menampilkan gaya bebas, lintas alam, lompat ski, dan biathlon.

Sementara kereta luncur, luge, dan ski Alpen akan diadakan di Yanqing, daerah pegunungan sekitar 45 mil dari pusat kota Beijing. Selain itu, skating dan beberapa olahraga salju tambahan diadakan di Capital Indoor Stadium di pusat Beijing.

Menurut laporan dari Science and Technology Daily, teknologi penyimpanan salju juga telah diterapkan untuk melindungi Gletser Dagu di Sichuan, Tiongkok Barat Daya selama dua tahun terakhir. Dalam percobaan tahun lalu, proses mencairnya hampir 70 persen gletser dapat diperlambat dalam dua bulan. Gletser pun terukur dapat menebal sekitar satu meter.

Ini membuktikan bahwa pencapaian penelitian salju buatan tidak hanya dapat melayani Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Setelah pesta olahraga berakhir tetap bisa memberikan dukungan ilmiah dan teknologi untuk perlindungan gletser, dan membantu pengembangan masa depan industri es dan salju di Tiongkok.

Baca Juga: