BEIJING - Tiongkok menggelar latihan militer di dekat Taiwan pada Selasa (17/8). Latihan militer yang mengerahkan kapal perang dan jet tempur itu dikatakan sebagai tanggapan terhadap gangguan eksternal dan provokasi.

Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai wilayah Tiongkok, telah berulang kali mengeluhkan latihan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) di sekitarnya dalam dua tahun terakhir atau lebih, bagian dari kampanye dan tekanan untuk memaksa pulau itu menerima kedaulatan Tiongkok.

Dalam sebuah pernyataan singkat, Komando Armada Wilayah Timur PLA mengatakan mereka telah mengirim kapal perang, pesawat antikapal selam dan jet tempur tercanggihnya ke dekat Taiwan.

"Latihan tempur ini sekaligus untuk menguji komando kemampuan operasi gabungan terpadu pasukan," katajuru bicara Komando Armada Wilayah Timur PLA, Kolonel Senior Shi Yi.

Pernyataan PLA sebelumnya menegaskan bahwa baru-baru ini Amerika Serikat (AS) dan Taiwan telah berulang kali berkolusi dalam provokasi dan mengirim sinyal keliru yang secara serius sangat melanggar kedaulatan Tiongkok, dan sangat merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

"Mereka telah menjadi sumber risiko keamanan terbesar di kawasan itu," kata Shi.

Sementara itu PLA dalam pernyataannya mengatakan bahwa latihan ini adalah tindakan yang diperlukan berdasarkan situasi keamanan saat ini di Selat Taiwan dan kebutuhan untuk menjaga kedaulatan nasional. "Ini adalah tanggapan serius terhadap campur tangan eksternal dan provokasi oleh pasukan kemerdekaan Taiwan," demikian pernyataan dari PLA.

Penjualan Senjata AS

Tidak diketahui secara jelas apa yang memicu kesibukan aktivitas militer Tiongkok, meskipun awal bulan ini AS menyetujui paket penjualan senjata baru ke Taiwan, berupa sistem artileri senilai hingga 750 juta dollar AS.

Washington DC sendiri telah menyatakan keprihatinannya tentang pola intimidasi Tiongkok di kawasan Selat taiwan dan menegaskan kembali bahwa komitmen AS ke Taiwan adalah tak akan pernah luntur.

Sementara Tiongkok sebelumnya menyatakan siap untuk menggunakan kekuatan apapun agar bisa membawa Taiwan kembali di bawah kendalinya. SB/CNA/I-1

Baca Juga: