Setelah ketegangan selama beberapa pekan, pejabat Tiongkok dan Filipina sepakat mengenai perlunya dialog yang lebih erat untuk menangani keadaan darurat maritim di LTS

BEIJING - Para pejabat Tiongkok dan Filipina telah sepakat mengenai perlunya dialog yang lebih erat untuk menangani keadaan darurat maritim di Laut Tiongkok Selatan (LTS), termasuk di Second Thomas Shoal yang diperebutkan, kata Beijing.

Manila dan Beijing memiliki sejarah panjang sengketa wilayah maritim di jalur perairan tersebut, namun hubungan mereka memburuk akhir-akhir ini karena serangkaian insiden yang melibatkan kapal-kapal dari kedua negara.

Konfrontasi paling intens terjadi di sekitar Second Thomas Shoal, yang disebut Beijing sebagai Ren'ai Shoal, tempat Manila mengkandaskan kapal angkatan lautnya untuk menegaskan klaim teritorialnya.

Setelah ketegangan selama beberapa pekan, kedua belah pihak pada Rabu (17/1) mengadakan Mekanisme Konsultasi Bilateral ke-8 mengenai Laut Tiongkok Selatan di Shanghai, kata mereka dalam dua pernyataan.

Beijing mengatakan kedua negara mengadakan pertukaran pandangan yang jujur ??dan mendalam mengenai situasi di LTS, yang diklaim hampir seluruhnya meskipun pengadilan internasional memutuskan bahwa pernyataan mereka tidak memiliki dasar hukum.

"Kedua belah pihak sepakat bahwa menjaga komunikasi dan dialog sangat penting untuk menjaga perdamaian dan stabilitas maritim," demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

Dan mereka mengatakan akan berupaya meningkatkan mekanisme komunikasi maritim dalam upaya untuk menangani keadaan darurat maritim dengan benar, terutama situasi di Ren'ai Shoal, imbuh Beijing.

Pernyataan Manila

Sementara itu Manila, pada gilirannya mengatakan bahwa kedua negara sepakat bahwa dialog berkelanjutan adalah penting untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di laut dan saling meyakinkan akan komitmen bersama mereka untuk menghindari peningkatan ketegangan.

"Kedua belah pihak melakukan diskusi yang jujur ??dan produktif untuk meredakan ketegangan di LTS dan kedua belah pihak sepakat untuk menangani insiden dengan tenang, jika ada, melalui diplomasi," kata Kementerian Luar Negeri Filipina dalam sebuah pernyataan.

Sepanjang bulan ini, Tiongkok mengadakan latihan militer di LTS sementara Amerika Serikat (AS) dan Filipina melakukan latihan gabungan di perairan yang sama.

Latihan tersebut menyusul ketegangan yang terjadi selama sebulan antara Tiongkok dan Filipina di kawasan terumbu karang yang disengketakan di wilayah tersebut yang mengakibatkan tabrakan antara kapal-kapal dari kedua negara dan kapal-kapal Tiongkok yang menembakkan meriam air ke kapal-kapal Filipina.ν AFP/I-1

Baca Juga: