Tiongkok mengatakan pihaknya mengadakan pertemuan video untuk membahas kerja sama polisi dengan beberapa negara kepulauan Pasifik pada hari Selasa, dengan setidaknya dua negara mengatakan kepada Reuters bahwa menteri dan komisaris polisi mereka tidak dapat hadir.

Upaya Tiongkok untuk mencapai kesepakatan keamanan dan perdagangan dengan 10 negara kepulauan Pasifik pada bulan Mei memicu kekhawatiran di Washington dan Canberra tentang ambisi militer Beijing di kawasan itu, dan mendorong dorongan bantuan Barat.

Kekhawatiran itu pertama kali dipicu ketika Kepulauan Solomon membuat pakta keamanan dengan Tiongkok pada bulan April.

Media pemerintah Tiongkok melaporkan pada hari Rabu bahwa Menteri Keamanan Publik Tiongkok, Wang Xiaohong, telah mengadakan dialog tingkat menteri pertama tentang kerja sama polisi dengan beberapa negara Pasifik Selatan.

Pertemuan video, yang diketuai bersama dengan Menteri Kepolisian Kepulauan Solomon Anthony Veke, berlangsung setelah dua gempa bumi kuat melanda Kepulauan Solomon pada hari Selasa. Sebuah foto yang diposting ke akun Twitter kedutaan besar China di Fiji menunjukkan Veke sebagai satu-satunya menteri kepulauan Pasifik pada pertemuan video tersebut.

Kepala departemen kepolisian Fiji, Vanuatu, Kiribati, Tonga dan Papua Nugini telah hadir, Xinhua melaporkan.

Menteri Kepolisian Tonga dan Komisaris Polisinya, yang merupakan warga negara Australia, tidak dapat hadir, kata juru bicara polisi Tonga kepada Reuters. "Ada lagi perwakilan dari Tonga," tambahnya.

Komisaris Polisi Papua Nugini juga tidak hadir; pulau Pasifik Selatan yang paling padat penduduknya malah diwakili dalam pertemuan itu oleh seorang inspektur polisi, kata seorang juru bicara polisi PNG kepada Reuters.

Juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok Zhao Lijian mengatakan pada hari Rabu bahwa pejabat dari lima negara kepulauan Pasifik dengan jajaran pengawas, wakil pengawas dan pejabat komisaris polisi telah hadir.

"Perwakilan dari negara-negara pulau yang berpartisipasi menyatakan harapan mereka untuk memperdalam kerja sama polisi dan penegakan hukum dengan Tiongkok untuk mempromosikan keamanan, pembangunan, dan kemakmuran di kawasan itu," katanya dalam briefing reguler di Beijing. Reuters tidak dapat segera memverifikasi informasi tersebut dengan negara-negara kepulauan Pasifik.

Pejabat polisi Kepulauan Solomon mengatakan pada sidang parlemen di Honiara pada hari Rabu bahwa polisi dari Australia, Selandia Baru, Fiji, Papua Nugini serta China memberikan dukungan untuk menjaga hukum dan ketertiban dan pelatihan polisi.

Papua Nugini sedang merundingkan pakta pertahanan dengan Australia, sementara Fiji menandatangani perjanjian dengan Australia bulan lalu untuk mengizinkan operasi militer masing-masing negara di negara lain.

Pada pertemuan puncak Gedung Putih pada bulan September, Amerika Serikat berjanji untuk meningkatkan bantuan dan meningkatkan pelatihan FBI untuk pulau-pulau Pasifik termasuk Kepulauan Solomon.

Baca Juga: