Tiongkok membangun replika kapal Titanic seutuhnya di sebuah taman hiburan di Provinsi Sichuan. Nantinya para wisatawan dapat bermain air di dalam kapal tiruan dengan panjang 260 meter tersebut.

BEIJING - Pendukung utama proyek ini terinspirasi untuk membuat ulang kapal pesiar legendaris yang diabadikan melalui film layar lebar pada 1997, menjadikannya film terlaris di dunia dan sangat populer di Tiongkok.

Kapal pesiar nan mewah Titanic dicap sebagai kapal yang tidak dapat tenggelam oleh pemiliknya. Keangkuhan tersebut menjadi buah bibir sejak terjun ke perairan Atlantik pada 1912 dan akhirnya menabrak gunung es sehingga menyebabkan lebih dari 1.500 orang tewas.

Investor Su Shaojun mengatakan dia termotivasi untuk membiayai duplikat kapal pesiar sepanjang 260 meter tersebut untuk menjaga kenangan Titanic agar tetap hidup.

"Saya berharap kapal ini akan berada di sini dalam 100 atau 200 tahun," kata Su. "Kami sedang membangun museum untuk Titanic," imbuh dia seperti dilansir Deutsche Welle, Jumat (14/5).

Butuh enam tahun, waktu yang lebih lama dari pembangunan Titanic asli, 23.000 ton baja, lebih dari seratus pekerja, dan biaya 153,5 juta dollar AS (2,1 triliun rupiah) untuk membangun tiruan kapal Titanic dengan details yang serupa. Objek wisata baru tersebut diyakini akan menjadi atraksi utama taman hiburan di Sichuan.

Selain kapal, Tiongkok juga menampilkan replika Pelabuhan Southampton, di mana karakter fiksi Jack yang diperankan Leonardo DiCaprio berayun di atas kapal setelah berhasil memenangkan tiket untuk berpelesir menaiki Titanic.

Untuk dapat menginap satu malam dan menikmati layanan kapal pesiar bintang lima, pengunjung harus merogoh kocek sekitar 150 dollar AS (2,1 juta rupiah). Pengalaman mewah itu akan dilengkapi dengan deru mesin uap yang berfungsi sebagai pelengkap agar para tamu merasa bahwa mereka benar-benar berada di laut.

Proses pembangunan replika tersebut telah mengundang banyak kontroversi. Tidak sedikit netizen yang mempertanyakan apakah kapal pesiar itu akan menarik banyak wisatawan, mengingat bencana yang menghantamnya.

Sementara beberapa pihak lainnya khawatir kapal tiruan itu masuk dalam proyek pembangunan Tiongkok yang ambisius, seperti replika USS Enterprise, sebuah kapal induk Amerika Serikat yang menelan biaya lebih dari 18 juta dollar AS (257 miliar rupiah) dan ditinggalkan pengunjung tak lama setelah dibuka.

Namun, Su berharap lima juta pengunjung per tahun akan datang untuk melihat Titanic-nya. "Volume wisata ini harusnya menjamin kembalinya investasi kita," tambahnya.

Manajer proyek, Xu Junnian, mengatakan ada sebuah kepentingan untuk menjaga memori kapal itu. "Makna terbesar dari membangun kapal ini adalah untuk meneruskan dan mewarisi semangat agung Titanic," katanya.

Selain daya tarik abadi blockbuster Hollywood, Titanic telah menjadi berita utama di Tiongkok dalam beberapa pekan terakhir setelah film dokumenter baru berjudul "The Six" dirilis.

Film ini bercerita tentang sekelompok pelancong Tiongkok di atas kapal yang tenggelam, tetapi enam di antaranya selamat. "Kami ingin mengundang Jack, Rose, dan James Cameron ke upacara pelantikan," pungkas Su. DW/AFP/I-1

Baca Juga: