Tirai bambu memiliki prinsip untuk pengembangan hubungan militeristik, yaitu soal kedaulatan, martabat, dan kepentingan intinya tidak dapat dilanggar. Yang dimaksud ‘intinya’ terutama pada masalah Taiwan.

BEIJING - Tiongkok menegaskan tidak ada ruang untuk kompromi atas Taiwan. Demikian juga sebaiknya Amerika Serikat tidak memiliki ilusi tentang 'negeri' itu. Pernyataan ini dikeluarkanKementerian Pertahanan Tiongkok, Kamis (25/11).

Pernyataan tersebut sebagai tanggapan Tiongkok atas Washington yang akhir-akhir ini dinilai telah membuat serangkaian "provokasi" pada beberapa masalah 'internal' Beijing, termasuk isu Taiwan.

Tiongkok mengatakan, masalah Taiwan yang diklaimnya sebagai wilayah tirai bambu adalah yang paling sensitif dalam hubungannya dengan Amerika Serikat. Selama ini Amerika memang menjadi negara sebagai pendukung internasional terpenting dan pemasok senjata kepada Taiwan.

Perbedaan tajam atas Taiwan bertahan selama pertemuan virtual awal bulan ini antara Presiden Amerika, Joe Biden, dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping. Presiden Xi mengatakan bahwa orang-orang Taiwan yang mencari kemerdekaan dan pendukung mereka di Amerika Serikat, bermain dengan api.

Ditanya pada jumpa pers bulanan di Beijing untuk mengomentari hubungan militer Tiongkok -AS berkaitan dengan pembicaraan itu, juru bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok, Wu Qian, mengatakan, memiliki hubungan yang sehat dan stabil baik untuk keduanya dan juga bagi harapan dunia.

"Beijing menjaga pertukaran dan kerja sama dengan Amerika Serikat," tambahnya. Namun, untuk jangka waktu tertentu, pihak AS telah mengatakan banyak yang tidak bertanggung jawab. Amerika juga melakukan banyak provokatif di Taiwan, Laut Tiongkok Selatan. "Paman Sam juga melakukan pengintaian jarak dekat dengan kapal perang dan pesawat," kata Wu.

Tiongkok memiliki prinsip untuk pengembangan hubungan kedua militer, yaitu soal kedaulatan, martabat, dan kepentingan intinya tidak dapat dilanggar. Yang dimaksud 'intinya' terutama pada masalah Taiwan. "Soal Taiwan, Tiongkok tidak memiliki ruang untuk kompromi. Selain itu, pihak Amerika Serikat seharusnya tidak memiliki ilusi tentang ini," tandas Wu.

Taiwan yang diperintah secara demokratis mengecam Tiongkok karena meningkatkan tekanan diplomatik dan militer untuk mencoba serta memaksa pulau itu menerima kedaulatan Tiongkok. Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, telah bersumpah untuk mempertahankan negerinya. "Hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka," tandas Tsai. wid/rts/G-1

Baca Juga: