Anggota di daerah-daerah banyak yang bergerak dalam sektor pertanian. Kami siap mewujudkan ketahanan pangan."

JAKARTA - Kebijakan pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan mendapat dukungan dari warga yang tergabung dalam Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI). "Anggota di daerah-daerah banyak yang bergerak dalam sektor pertanian. Kami siap mewujudkan ketahanan pangan," kata Ketua Umum PSMTI, Wilianto Tanta di Jakarta, Sabtu.

Salah satu upaya mendorong ketahanan pangan, dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang bergerak di sektor pertanian. Sebab belum banyak generasi milenial dan Z yang tertarik menggarap sektor pertanian.

Dari sisi teknologi dan luas lahan pertanian, Indonesia tidak kalah dengan negara tetangga. Sayangnya, tidak banyak generasi penerus yang tertarik menggarap sawah. Untuk itu, PSMTI terus peduli untuk memotivasi pentingnya sektor pertanian di tengah isu perubahan iklim dan krisis pangan dunia.

Untuk itu, dalam Rakernas ke-20, PSMTI ingin mengundang Menteri Pertanian guna member materi untuk para anggota. Menteri diharapkan mengenalkan program ketahanan pangan ke depan, termasuk peluang tukar pendapat agar program ini bisa sukses.

Rakernas kali ini bertepatan dengan peringatan HUT ke-26 PSMTI dan penyelenggaraan ke-11 ASEAN Chinese Clans Association (ACCA).Menurut Wilianto, isu ketahanan pangan penting untuk diangkat dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dengan ketahanan pangan, maka akan tercipta generasi sehat dan kuat.

Informasi BPS terkait ketahanan pangan masih menjadi tantangan bagi pemerintahan mendatang. Tercatat luas panen padi pada tahun lalu 10,20 juta hectare. Ini menurun 255.000 hektare dibanding luas panen padi tahun 2022 yang mencapai 10,45 juta hektare.

Baca Juga: