Perlu untuk lebih bersinergi dengan Pe­me­rintah Kabupaten Bogor dalam menggerakkan perekonomian daerah oleh kaum perempuan.

BOGOR - Keterlibatan perempuan dalam pembangunan daerah harus semakin ditingkatkan. Penegasan ini disampaikan Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Kabupaten Bogor, Inne Roswianita dalam merayakan HUT ke-49 Iwapi, Rabu (28/2).

Inne Roswianita berusaha untuk lebih bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor dalam menggerakkan perekonomian daerah oleh kaum perempuan. Mesti makin diperbanyak peran wanita dalam pembangunan setempat.

"Perempuan harus semakin maju dalam berkontribusi positif di tengah masyarakat melalui usaha-usaha. Dengan begitu, bisa meningkatkan kesejahteraan keluarganya," jelas Inne.

Menurutnya, tahun depan Iwapi Kabupaten Bogor, memasuki usia emas atau genap 50 tahun. Dia berharap, seluruh anggota Iwapi Kabupaten Bogor selalu kompak dalam kerja-kerja kolaboratif setiap bidang usaha.

"Semoga dalam usianya yang ke-49 tahun, Iwapi semakin maju melalui peran strategis perempuan pengusaha dalam pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya. Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bogor, Sintha Dec Checawati, mengapresiasi kiprah Iwapi yang banyak membantu para pengusaha baik UKM hingga UMKM.

"Iwapi terus membuat para pelaku usaha kecil dan menengah bisa naik kelas. Ini kerja luar biasa. Teruslah berikan sesuatu yang bermanfaat untuk kabupaten Bogor," tandas Sintha.

Sintha berharap, semua organisasi yang membina para pengusaha UKM maupun UMKM mendapat tempat untuk berkolaborasi sehingga saling member manfaat. "Tentunya kehadiran Pemkab Bogor sebagai pembina, kita harapkan untuk setiap organisasi," ujar Sintha.

Soal Beras

Sebelumnya, Kabupaten Bogor juga terus berjaga-jaga untuk stok beras. Maka Perum Bulog Cabang Dramaga, mengantisipasi kerawanan pangan dampak kenaikan harga beras dengan menyiapkan 8 ribu ton beras.

Kepala Cabang Bulog Dramaga, Yanto Nurdiyanto, memastikan bahwa persediaan beras tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Kota Depok hingga Ramadan. "Sampai kini, ketersediaan stok beras di Bulog Dramaga ada sekitar 8 ribu ton, jadi aman," ujar Yanto.

Lebih jauh Yanto, mengungkapkan bahwa saat ini jumlah panen padi para petani menurun signifikan akibatkan El Nino. Dari semula sebanyak 7 ton per panen, kini tinggal 5 ton. Namun, kondisi tersebut dapat diatasi dengan mengambil pasokan beras dari daerah lain seperti dari Bulog Cabang Subang dan Cabang Karawang.

Menurut dia, selain dampak El Nino, kendala lain yang mengakibatkan turunnya produktivitas pertanian adalah faktor cuaca buruk. "Pemerintah selalu berusaha agar harga beras tidak mengalami naik. Kenaikan harga beras sebetulnya dipacu oleh pasokan beras yang berkurang ke pasar. Tentunya, Bulog sudah mengendalikan kenaikan beras," kata Yanto.

Hal serupa juga dilakukan Pemkab Bogor, melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) dengan menyediakan cadangan beras 361 ton untuk mengantisipasi kerawanan pangan.

Baca Juga: