Banyak pembudi daya ikan kurang mampu mendapat keuntungan ekonomi dari hasil pemeliharaan ikan. Salah satu faktornya karena peternakan yang dikembangkan berada pada lahan terbatas dan kurang memanfaatkan teknologi.
Melalui sistem intensif akuakultur bernama Backyard Re-circulatory Aquaculture System Tank yang dikembangkan India, mampu menggandakan pendapatan petani. Hanya dengan kolam mini, mereka mampu menampung ikan dengan kepadatan tinggi.
Ini juga berkat pompa menciptakan kandungan oksigen dalam air dan biofilter untuk mengurangi kandungan racun di keramba dari sisa pakan atau feses. "Sistem kolam budi daya ikan intensif memungkinkan penebaran ikan dengan kepadatan tinggi di keramba. Ini akan memungkinkan penyeimbangan muatan dengan menyimpan berbagai jenis dan ukuran ikan di keramba yang lebih kecil," kata Direktur Jenderal The National Fisheries Development Board (NFDB), W.R. Reddym seperti dikutip The Hindu.
Budi daya ikan tilapia atau mujair dengan sistem tersebut hanya memerlukan waktu panen 120 hari. Dalam setahun, pembudi daya dapat panen tiga kali dengan pendapatan bulanan mulai dari 25.750 rupee atau sebesar lima juta rupiah.
"Penggandaan pendapatan petani dengan mempromosikan praktik pertanian terintegrasi dan solusi pertanian cerdas yang didukung teknologi akan mendorong kaum muda untuk bertani sebagai suatu pekerjaan," kata Dr Reddy.
Lumpur sisa kotoran yang dipompa keluar kolam bisa dipakai untuk pemupukan guna menambah pendapatan jika pembudi daya memiliki lahan pertanian. Selain itu, sistem budi daya tersebut cukup fleksibel karena pembudidayaan tidak harus wilayah pesisir laut, namun juga bisa dilakukan di daerah pendalaman.
Rural Technology Park in Telangana telah mendemonstrasikan fungsi sistem dan memberikan pelatihan bagi para petani. Lembaga ini membuat modul untuk program pelatihan tentang sistem akuakultur untuk mempromosikannya sebagai cara menghasilkan pendapatan berkelanjutan melalui pertanian terintegrasi.
Karena pengawasan teknis diperlukan dalam proses konstruksi, pelatihan sedang diusulkan untuk lulusan perikanan berkonsultasi dengan NFDB. Dengan sertifikasi, masyarakat dapat menjadi motor penggerak teknologi Backyard Recirculatory Aquaculture System Tank. hay/G-1

Baca Juga: