JAKARTA - Berdasarkan riset Suara UKM Negeri Vol 3 oleh Ninja Xpress yang membahas seluk beluk perdagangan sosial (social commerce) di Indonesia menemukan kelompok adanya kelompok yang disebut dengane-shopaholics. Kelompok ini merupakan kelompok pembeli daring (e-shoppers) yang sudah terbiasa dan terus menerus berbelanja daring.

Dalam riset tentang bagaimana masa depan pembelanja daring ataue-shopperdi Indonesia, ditemukan bahwa media sosial adalah mesin pencari masa kini bagi parae-shopaholics. Istilah ini adalah sebutan bagi mereka terbiasa berbelanjamulti-platformyaitu dimarketplaceataupun di media sosial.

Data tersebut juga didukung oleh laporan Bold Moves: Leading Southeast Asia's next wave of consumer growth. Riser ini menemukan bahwa media sosial tidak hanya menjadiplatformberjejaring tetapi juga untuk mencari sebuah informasi sehingga berdampak pada penentuan keputusan seseorang.

Chief Marketing Officer Ninja Xpress Andi Djoewarsa, menjelaskan bahwa era digital adalah era yang dinamis dan transformatif, kerap mengalami perubahan. Pelaku UKM tidak lagi disarankan untuk bergantung kepada salah satu platform belanja atau transaksi daring.

"Strategimulti- platform dapat meminimalisasi dampak bisnis apabila salah satu platform sedang menghadapi isu tertentu. Untuk itu kami juga mendorong pelaku UKM untuk terus mengembangkan potensi bisnisnya dengan mengembangkan situsonlineUKM-nya masing-masing dan memaksimalkan pemanfaatansocial commerceuntuk meningkatkan pendapatan," katanya di Jakarta Selasa (6/2).

Riset tersebut menyatakan audiensocial commercelebih luas darimarketplace. Sebesar48 persen penjual (seller) mengatakan bahwasocial commercedapat menyediakan lebih banyak pelanggan potensial yang dapat ditargetkan.

Karakteristikplatformsosial-pertama (social-first) adalah unsur sosial, seperti dampak dari banyaknya pengikut dan konten buatan UKM, yang dimanfaatkan untuk membangundatabasedari konsumen. Oleh karena itu, UKM mengatakan ada lebih banyak pelanggan potensial yang dapat ditargetkan.

Platforme-commerce-pertama (e-commerce-first),sepertimarketplace,perlu membayar lebih untuk membangun basis penggunanya. Biaya pemasaran yang besar untuk mendatangkan konsumen ini kemudian dibebankan kepada UKM yang berjualan di platform tersebut.

Riset juga menemukan social commercemempermudah UKM menemukan target audien dengan konten yang relevan. Sebesar 37 persen penjual (seller) mengatakan bahwasocial commercemembuka peluang mereka untuk lebih mudah untuk dikenal oleh target audiens yang relevan.

Ketika sebagian besar orang mengunjungiplatformsocial-first, biasanya mereka ingin mencari hiburan. Hal ini menciptakan peluang bagi penjual dalam membuat konten yang kreatif dan relevan dengan merek untuk menarik perhatian pembeli.

Temuan juga menemukan social commerce membantu melakukan diversifikasi sehingga dapat menjangkau lebih banyak pembeli. Sebesar 34 persen dari seller mengatakan bahwa mereka perlu mendiversifikasi kanal penjualan mereka untuk menargetkan audiens yang lebih beragam.

Menurut database Ninja Xpress tentang penjual Social Commerce di Asia Tenggara, 9 dari 10 orang mendirikan toko di Marketplace atau menjalankanbrand.commereka. Hal ini menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan berbagaiplatformuntuk promosi produk dan juga penjualan, para pelaku UKM sebenarnya telah mulai memanfaatkanplatform social commercedalam mendukung transaksi jual beli mereka.

Selain peluang yang hadir dariplatform social commerce, ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UKM untuk memaksimalkan pemanfaatan social commerce seperti 50 persen dari seller menyampaikan bahwa mereka masih memiliki kesulitan untuk membuat konten yang efektif, 48 persen dari seller juga mengatakan sulit untuk mengejar algoritmaplatformyang terus berubah.

Founder dari Sneakershoot, Doni mengungkapkan bahwa sebagai penjual alat pembersih sepatu dan juga menyediakan layanan pembersihan sepatu melalui social commerce.Platformini baginya menyediakan peluang baginya untuk dapat membangun komunikasi yang baik dan menjaga kepercayaankonsumen karena misi kami adalah membuat konsumen bahagia.

"Kalau mereka ga puas? bisa dikembalikan kok. Dan konsepsocial commercememudahkan kami berhubungan dengan konsumen kami. Salah satu tantangan nya adalahgoogle authoritydimana UKM wajib memilikiwebsite, oleh karena itu dengan Ninja Xpress membantu UKM membuatkan website membantu validitas UKM kami," ujarnya.

Pemilik merek Pempek Belida Uriel Laguarda, menyampaikan bahwa tantangan utama dalam pemanfaatansocial commerceadalah saat beriklan. Untuk mengiklankan produk di sosial media hal yang sangat penting yaitu tepat sasaran baik waktu beriklan maupun tepat sasaran dalam menargetkan audiens disesuaikan dengan waktu-waktu tertentu karena ada masa dimana beriklan lebih mahal di momen tertentu.

"Selain itu, tantangan lainnya adalah pengiriman yang dapat mengantarkan produk cepat (makanan) dengan harga terjangkau dan hal tersebut dapat dijawab melalui pengiriman Ninja Xpress yang harganya sangat terjangkau bagi UKM," katanya.

Pemilik dari merek Timonosd, Agustina menuturkan bahwa para pelaku UKM juga perlu beradaptasi dengan perkembangansocial commercetermasuk di dalamnya memahami algoritma dari sosial media itu sendiri untuk menjangkau lebih banyak audiens. Salah satu hal yang dilakukan adalah terus berkreasi dengan konten-konten yang relevan dengan target audien.

"Melihat tantangan tersebut, Ninja Xpress sebagai sahabat UKM juga menyediakan fasilitas Ninja Studio sebagai ruang explorasi bagi para pelaku UKM untuk membangun interaksi dengan customer secara offline.Klik di siniuntuk mengakses laporan resmi selengkapnya.

Andi mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan para pelaku UKM, Ninja Xpress menghadirkan layanan pembuatanwebsitebagi para pelaku UKM. Dengan cara ini mereka dapat memiliki platform sendiri yang memberikan akses bagi mereka untuk mengembangkan bisnis dan memaksimalkan penjualan di media sosial.

"Selain itu layanan photo dan video produk yang disediakan oleh Ninja Xpress diharapkan dapat membantu relevansi antara konten dengan produk yang dijual oleh UKM tersebut," katanya.

Baca Juga: