Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, pada angkutan Lebaran 2017 sektor transportasi udara meningkat signifikan. Pada tahun 2016 peningkatan penumpang sekitar 12,25 persen, jauh melebihi tahun 2015 yang hanya 6 persen. Sedangkan tahun ini mencapai hampir 13 persen.

Jumlah penumpang tahun ini melebihi prediksi pertumbuhan penumpang angkutan udara selama arus mudik dan balik Lebaran 2017 yang hanya sekitar 9,8 persen. Periode angkutan Lebaran dihitung mulai dari H-10 Lebaran sampai H+7 Lebaran.

"Dengan mencatatkan kenaikan 12,99 persen jumlah penumpang pesawat pada angkutan Lebaran pada tahun ini di 35 bandara yang terpantau untuk data sementara yaitu mencapai 5,5 juta orang. Angka ini lebih tinggi dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 4,92 juta penumpang," kata Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, di Jakarta, belum lama ini.

Untuk bandara-bandara di bawah pengawasan PT Angkasa Pura II (Persero) tercatat kenaikan jumlah penumpang pada masa angkutan Lebaran 2017 yang cukup tinggi dibandingkan dengan tahun ini. Tercatat dari 13 bandara selama arus mudik dan balik tahun ini mencapai 6.134.709 penumpang. Jumlah ini meningkat 9,69 persen jika dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 5.592.681 orang.

Dari jumlah tersebut penumpang terbesar yang berangkat dari maupun yang datang adalah ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Untuk tahun ini, ada pertumbuhan jumlah penumpang sebesar 8,73 persen. Pada periode angkutan Lebaran tahun lalu, tercatat ada 3.608.187 penumpang. Ada pun untuk angkutan Lebaran tahun ini, jumlah penumpang meningkat jadi 3.318.364 orang.

Pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta juga meningkat pada angkutan Lebaran 2017. Pada tahun lalu, hanya ada 21.742 penerbangan (take off dan landing). Angkutan Lebaran tahun ini didapati ada 32.720 penerbangan. Untukpeningkatan pergerakan pesawat terhitung sebesar 3,6 persen.

Untuk bandara-bandara di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura I (Persero) mencatat trafik penumpang selama periode angkutan Lebaran mencapai 5.185.137 orang atau tumbuh 5,55 persen dibanding tahun 2016 yang mencapai 4.913.547 orang. Dari jumlah tersebut, kontribusi penumpang domestik sebesar 4.378.285 orang (84 persen) dan penumpang internasional sebesar 807.652 orang (16 persen).

Pertumbuhan penumpang tertinggi terjadi di Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo dengan jumlah penumpang 166.658 orang dari 122.999 orang pada 2016 atau tumbuh 35,5 persen. Sedangkan jumlah trafik penumpang tertinggi terjadi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dengan total trafik mencapai 1.261.994 orang pada 2017, naik 6,91persen dari 1.180.409 orang pada 2016.

Ketepatan Penerbangan

Terkait tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on time performance (OTP) bandara pada periode angkutan Lebaran 2017, secara total rata-rata OTP 13 bandara PT Angkasa Pura I (Persero) mencapai 60 persen. OTP tertinggi diraih oleh Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan dengan tingkat OTP 81 persen.

Meski pertumbuhan melebihi prediksi, kapasitas yang disediakan tetap mampu memenuhi permintaan. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama operator penerbangan dan bandara menyediakan kapasitas 20 persen lebih banyak dari angka prediksi jumlah penumpang pesawat Angkutan Lebaran 2017 sebesar 5,4 juta orang.

Untuk mengakomodir peningkatan jumlah penumpang, Kemenhub mengeluarkan banyak extra flight. Dari seluruh extra flight, Garuda Indonesia, Lion Air, dan Sriwijaya Air, yang paling banyak adalah Sriwijaya Air mencapai 500 extra flight.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Agus Santoso mengatakan kenaikan lebih dari 12 persen berturut turut selama dua tahun terakhir untuk jumlah penumpang angkutan udara mudik tersebut merupakan salah satu indikator kenaikan perekonomian masyarakat. Harga tiket pesawat kan lebih mahal dibanding transportasi lain.

"Kumulatif pada dua tahun terakhir ini, kenaikan jumlah pemudik meningkat terus, tahun 2015 pencapaian 6,81 persen terhitung secara total. Sedangkan penigkatan di tahun 2016 sebesar 12,25 persen dan tahun 2017 posisi hingga H2 sudah mencapai 12,88 persen. Ini menunjukkan daya beli masyarakat yang terus meningkat dan menjadi salah satu indikator peningkatan ekonomi negara serta kesejahteraan masyarakat," katanya.

Dengan catatan semua itu, dapat dikatakan moda transportasi udara makin diminati masyarakat untuk mudik Lebaran tahun 2017. Untuk itu, pelayan kepada pemudik tetap harus ditingkatkan, baik kenyamanannya maupun ketetapan waktunya. mza/N-3

Baca Juga: