Jakarta - Duta Besar Delegasi Uni Eropa (UE) untuk Indonesia Denis Chaibi menyoroti pentingnya investasi di sektor pendidikan, terutama pendidikan tinggi, guna mendorong tercapainya visi Indonesia Emas 2045.

"Pendidikan adalah kunci untuk Indonesia Emas 2045," katanya, saat membuka Pameran Pendidikan Tinggi Eropa (European Higher Education Fair/EHEF) di Jakarta, Sabtu.

Chaibi menjelaskan bahwa pendidikan merupakan sektor penting untuk mendorong terwujudnya visi Indonesia Emas 2045, seperti yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia.

Oleh karena itu, Uni Eropa ingin mendukung pencapaian visi tersebut dengan memperkuat kualitas pendidikan bagi generasi muda Indonesia.

Melalui pameran pendidikan tinggi tersebut, Uni Eropa ingin menawarkan kesempatan terbaik kepada para pelajar untuk belajar di Eropa, dengan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang mereka perlukan untuk mendorong pertumbuhan Indonesia di masa depan.

Selain mendorong pencapaian visi tersebut, Uni Eropa juga ingin meningkatkan hubungan yang lebih erat di antara masyarakat Indonesia dan Eropa.

Untuk itu, mereka mendorong penguatan hubungan itu melalui pendidikan, dengan mengajak para pelajar dari Eropa untuk belajar di Indonesia. Dan sebaliknya, mereka juga menarik minat para pelajar dari Indonesia untuk belajar di negara-negara Eropa.

"Jadi, bagi kami, kemungkinan bagi pelajar Eropa untuk datang ke Indonesia merupakan hal yang sangat penting sehingga mereka bisa belajar banyak hal di Indonesia," kata dia.

"Kemudian, kami juga berharap dapat berinvestasi dalam penguatan hubungan antara masyarakat. Untuk itu, kami ingin pelajar Indonesia datang ke Eropa dan mempertahankan hubungan dengan Eropa untuk seterusnya," katanya.

Pameran EHEF pada tahun ini merupakan pameran edisi ke-16 yang menghadirkan beragam peluang pendidikan tinggi di seluruh Eropa.

Tahun ini, EHEF digelar di Jakarta pada 2-3 November 2024, setelah sebelumnya diselenggarakan di Yogyakarta pada 30 Oktober 2024, yang dihadiri oleh 2.400 pengunjung.

EHEF diselenggarakan setiap tahun oleh Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam sejak 2008. Pameran tersebut diikuti oleh perguruan tinggi Eropa, perwakilan negara anggota Uni Eropa serta delegasi Uni Eropa.

Setiap tahun, pameran tersebut dikunjungi oleh antara 15 ribu sampai 20 ribu pengunjung dan diikuti oleh sekitar 100 institusi Eropa.

Baca Juga: