SDM unggul yang kreatif, dan inovatif ­merupakan tulang punggung pembangunan bangsa ke depan. Kuncinya terletak pada pendidikan tinggi.

JAKARTA - Kualitas publikasi internasional sebagai bagian dari kegiatan riset peguruan tinggi akan terus ditingkatkan. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nizam, dalam penandatangan perjanjian kerja sama dengan The Institute of Electrical and Electronics (IEEE), di Jakarta, Selasa (27/7).

Dia menyebut publikasi perguruan tinggi Indonesia nilainya masih rendah dalam pemeringkatan perguruan tinggi berskala global. "Dalam peringkat kita yang rendah itu publikasi, kualitas publikasi, sitasi dari publikasi dan kemitraan publikasi dengan mitra internasional," jelasnya.

Nizam menerangkan, dalam lima tahun terakhir kuantitas publikasi Indonesia telah bertambah secara eksponensial, bahkan terbanyak di Asia Tenggara. Untuk itu, ke depan sangat penting untuk meningkatkan mutu publikasi ilmiah.

"Tantangan ke depan meningkatkan mutu agar berdampak pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi," jelasnya. Lebih jauh Nizam mengatakan, sangat penting akademisi berkolaborasi dengan mitra internasional. Menurutnya, dalam peta publikasi Indonesia, kolaborasi perguruan tinggi dan mitra internasional masih sedikit.

Dia menekankan, jaringan merupakan salah satu bagian pengembangan sumber daya manusia yang perlu terus diakselerasi dan diperkuat. Dia berharap kerja sama dengan IEEE bisa memperkuat kolaborasi internasional serta melahirkan publikasi-publikasi ilmiah yang berkualitas internasional.

"Salah satu tantangan besar tentu Iptek dalam karya-karya tulis yang tidak hanya bisa dibaca masyarakat akademis dunia, tapi juga membangun daya saing dalam negeri," tandasnya.

500 Persen

Sementara itu, Ketua Seksi Indonesia IEEE, Wahyudi Hasbi, mengatakan sejak tahun 1988 terdapat 280 publikasi jurnal IEEE berkualitas tinggi dari peneliti Indonesia dalam bidang engineering. Dia juga mendukung penerbitan 2.000 publikasi prosiding IEEE.

"Ini akan bertumbuh seiring kemajuan pegruruan tinggi dan riset Indonesia," katanya. Wahyudi menuturkan, terjadi peningkatan hampir 500 persen publikasi engineering oleh penulis Indonesia pada periode 2015-2020 dibanding sebelumnya. Peningkatan ini perlu didorong kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan tinggi.

"Peningkatan publikasi perlu kita dorong bersama agar bisa ditingkatkan jumlah sitasi dengan kolaborasi riset dan internasionalisasi kegiatan perguruan tinggi," ucanya.

Nizam sendiri mengingatkan perlunya terus mengembangkan SDM. "Sebab SDM unggul yang kreatif, dan inovatif merupakan tulang punggung pembangunan bangsa ke depan. Kuncinya terletak pada pendidikan, terutama pendidikan tinggi," ujar Dirjen Nizam.

Untuk mewujudkan SDM unggul seperti itu, Kemendikbudristek membangun kerja sama dengan seluruh mitra. Sebab tanpa kerja sama sulit mewujudkan Indonesia jaya. "Bonus demografi akan menjadi bencana jika kita tidak menyiapkan SDM unggul dan inovasi yang menjadi dasar pembangunan masa depan," tambah dia.

Baca Juga: