JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memaparkan urgensi peningkatan kualitas data untuk menghasilkan dampak secara optimal dan tepat sasaran dalam rangka pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 yang menjadi sangat menantang dengan adanya tren off track. Tren off track yang dimaksud merujuk pada situasi di mana pencapaian target SDGs tidak berjalan sesuai rencana atau jalur yang diharapkan.

"Untuk itu, diperlukan sebuah upaya transformasi dan kerja sama yang baik antar para pihak," kata Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono saat menghadiri United Nations High-Level Political Forum on Sustainable Development dan High-Level Segment (UN HLPF-HLS on SDGs) 2023 di Markas Besar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat (AS), dikutip dari keterangan resmi, Jakarta, Kamis (20/7).

Sebagai contoh, untuk implementasi SDGs 6, Indonesia meyakini bahwa hanya dengan upaya yang terfokus dan dibarengi dengan adanya kolaborasi maka capaian SDGs 6 untuk ketersediaan air bersih dan sanitasi bagi semua akan dapat tercapai pada 2030.

Selain itu, Agus juga menyampaikan arti dan peran penting BPK dalam mengawal pelaksanaan SDGs di level nasional dan daerah di Indonesia yang sejalan dengan empat pendekatan International Organization of Supreme Audit Institutions (INTOSAI). Pertama, menilai kesiapan pemerintah dalam penerapan SDGs. Kedua, melaksanakan audit implementasi SDGs.

"Ketiga, berkontribusi dalam implementasi SDGs, dan keempat, menjadi model dalam transparansi dan akuntabilitas dalam operasional internal. Selain itu, dari sisi kegiatan non audit, BPK telah melaksanakan Voluntary National Review, mempublikasikan laporan berkelanjutan, menginisiasi berdirinya Supreme Audit Institution (SAI) 20, dan membentuk Unit Sentral Koordinasi SDGs," ungkap dia.

Kegiatan HLPF 2023 ini disebut menjadi pre-summit untuk mempersiapkan SDGs Summit yang akan diselenggarakan pada September 2023. "Forum ini menanggapi dampak dari berbagai krisis yang saling terkait yang dihadapi dunia dan diharapkan dapat menyalakan kembali harapan, optimisme, dan antusiasme untuk 2030 Agenda for Sustainable Development," ucapnya.

Kemampuan Membaca

Pada kesempatan lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan generasi muda untuk belajar membaca data agar bisa mendorong Indonesia bergerak maju. "Generasi milenial yang sangat berwawasan, tech savvy, dan berbasis data, jangan menjadi generasi yang mudah kaget. Jadilah generasi yang tahu tujuan, mendesain jalan Anda sendiri, dan pastikan bahwa Indonesia menuju ke tujuan yang kita semua sudah sepakati," kata Sri Mulyani dalam kegiatan Indonesia Data and Economic Conference Katadata di Jakarta, kemarin.

Baca Juga: