SEMARANG - Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki science technopark terbanyak. Sejumlah inovasi terus dilakukan agar menjadi technopark ideal sehingga menjadikan Jateng lebih mandiri dan mampu meningkatkan daya saing.
"Kami mengevaluasi perkembangan technopark di Jateng pada kuartal I 2017. Hasilnya, kami me-redesign technopark melalui peraturan gubernur yang menjadi panduan penyelenggaraan technopark di Jateng," kata Kepala Unit Pelayanan dan Pengoperasian Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Inovasi Bappeda Jateng, Hatta Hatnansya Yunus, di Semarang, kemarin.
Menurut Hatta, dibutuhkan masukan para pemangku kepentingan agar dapat tersusun payung hukum yang komprehensif dan selaras dengan kondisi Jateng. Berbagai tantangan dalam mewujudkan technopark ideal telah diidentifikasi melalui evaluasi yang dilakukan.
Evaluasi tersebut, meliputi struktur kelembagaan, kebergantungan pada APBN maupun APBD, belum tersedianya sumber inovasi hingga rendahnya partisipasi unsur akademisi, bisnis, pemerintah, dan masyarakat/komunitas dalam technopark. Muaranya, tambah Hatta, belum tersedianya payung hukum tentang technopark, yang menjadi panduan dalam pendirian dan pengelolaannya.
Technopark, tambah Hatta, telah menghasilkan riset dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Inovasi itu dikomersialisasikan ke industri untuk menunjang pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan. n SM/N-3