Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan pada hari Senin (20/6) bahwa Israel dan Turki telah menggagalkan beberapa upaya serangan oleh "teroris yang didukung Iran" untuk menyerang warga Israel dan menangkap tersangka.

"Upaya operasional dengan pasukan keamanan Turki telah membuahkan hasil. Dalam beberapa hari terakhir, dalam upaya bersama Israel-Turki, kami menggagalkan sejumlah upaya teroris dan banyak teroris ditangkap di tanah Turki," kata Bennett menurut Jerusalem Post.

"Kami terus bekerja sama dengan tujuan membawa situasi di Turki dan pariwisata Israel kembali normal. Kita harus menyelesaikan operasi kontra terorisme," tambah Bennett.

Bennett jua menyebut Iran telah memfasilitasi jaringan teroris. Pekan lalu, Israel bahkan mengeluarkan peringatan bagi warganya agar tidak bepergian ke Turki, dengan alasan kemungkinan bahaya "serangan balas dendam" Iran setelah pembunuhan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran Kolonel Sayad Khodai.

"Hari-hari di mana (Iran) mendanai teror, melengkapi teroris, melatih dan mengirim mereka, dan dibiarkan tanpa cedera sudah berakhir. Sekarang, yang mengirim (teroris) membayar. Kami akan pergi ke mana pun kami mau," tambahnya.

Dikutip dari Al Arabiya, ketegangan antara Iran dan Israel telah meningkat selama beberapa pekan terakhir di tengah perang bayangan di mana Israel menargetkan personel militer Iran dan pejabat serta ilmuwan yang terkait dengan program nuklir negara itu. Sementara, Iran membalas dengan menargetkan warga Israel di luar negeri.

Bennett juga menuturkan kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ke Israel untuk menyusun rencana aksi yang jelas dalam menghentikan Iran menjadi kekuatan nuklir.

Negosiasi Barat untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 yang ditinggalkan telah terhenti selama berbulan-bulan. Israel sebagian besar menentang kesepakatan apa pun dengan musuh bebuyutannya, Iran.

"Dalam jangka pendek, Israel ingin menghentikan Iran dari terus memperkaya uranium dan mengembangkan bom nuklir melalui alat diplomatik dan lainnya," kata Bennett.

"Iran akan memahami bahwa saat ini, dalam kenyataan tanpa kesepakatan, kami menang. Kami memiliki tujuan agar tidak ada kesepakatan, tetapi pada saat yang sama harus ada tanda berhenti di depan Iran," tambah Bennett.

Baca Juga: