JAKARTA - Para pemimpin negara-negara Asia Tenggara yang tergabung dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada Jumat (11/11) sepakat mengizinkan Timor Leste bergabung dengan blok regional ini, demikian menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh tuan rumah KTT ASEAN di Kamboja.
"Kami para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara... pada prinsipnya sepakat untuk mengakui Timor Leste sebagai anggota ke-11 ASEAN," menurut pernyataan itu, dikutip DW, Jumat (11/11).
Timor Leste adalah negara termuda di Asia Tenggara dan memperoleh kemerdekaan dari Indonesia pada 2002 setelah diduduki selama 24 tahun. Negara yang teletak di separuh Pulau Timor itu juga akan diberikan status pengamat pada pertemuan-pertemuan tingkat tinggi ASEAN. Pernyataan ini dikeluarkan oleh ASEAN seusai pertmuan puncak para pemimpin regional di Phnom Penh, Kamboja.
ASEAN kini akan menyusun peta jalan untuk menetapkan kriteria yang harus dicapai Timor Leste sebelum diberikan status keanggotaan penuh.
Meski kaya akan sumber daya, negara bekas jajahan Portugis ini adalah salah satu negara termiskin di dunia dan bergulat dengan tingginya tingkat ketimpangan sosial, kekurangan gizi, dan pengangguran.
Perjuangan Panjang
Rakyat Timor Timur memilih untuk merdeka dari Indonesia dalam sebuah referendum yang diawasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 1999. Negara itu secara resmi diakui oleh PBB tahun 2002 dan menjadikannya negara demokrasi termuda di Asia.
Segera setelah merdeka, negara kaya akan sumber daya dan berpenduduk 1,3 juta orang itu memulai proses untuk mengakses ASEAN. Namun Presiden Timor Leste saat itu, Jose Ramos-Horta, baru mengajukan permohonan resmi untuk bergabung pada tahun 2011.
Ramos-Horta, yang pernah dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian, kembalimemenangkan masa jabatan kedua sebagai presiden pada April 2022 setelah sebelumnya menjabat dari 2007 hingga 2012.
Dibentuk 5 Negara
Indonesia yang akan menjadi ketua ASEAN tahun 2023 berharap Timor Leste bisa resmi bergabung dengan keluarga besar ASEAN pada tahun depan. Namun Asisten Sekretaris Filipina untuk Urusan ASEAN, Dan Espiritu, mengatakan belum ada batas waktu yang ditetapkan untuk memberikan status keanggotaan penuh kepada Timor Leste.
"Bukannya karena kami ingin menunda masuknya mereka, tetapi kami harus memastikan mereka benar-benar siap dengan kewajiban dan tanggung jawab," ujar Dan Espiritu kepada wartawan di Phnom Penh.
ASEAN dibentuk pada 1967 sebagai perhimpunan dengan 5 negara pendiri, yaitu Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Singapura.Keanggotaannya kemudian terus bertambah dengan Brunei (1984), Vietnam (1995), Myanmar dan Laos (1997) dan yang terakhir Kamboja(1999).